Monday, September 2, 2013

We Are Crass - Bab 2- Welcome To DarkPark


Quotesshivers mempersembahkan cerita berjudul:
We Are CRASS
BAB 2
Welcome to DarkPark


Suatu tempat yang berisi berbagai wahana permainan itu sangat menarik untuk dicoba bukan?
Begitu pula yang satu ini.
Namun tanpa mereka sadari Tempat ini sangatlah berbeda dari tempat rekreasi yang biasa mereka mainkan.
Keberanian serta Nyali mereka diuji disini
Siapa tak bisa melewatinya bahkan salah dalam mengambil pilihan maka mereka akan menghilang.
Dan kini mereka sedang berusaha untuk keluar dari situ.
Namun dimana pintu keluarnya? Perahu itu membawa mereka keluar. Apa benar benar keluar menuju ajal mereka?
Quotesshivers

Ujian Tengah Semester telah berakhir kini anak anak itu boleh lega kembali. Mereka nampaknya membutuhkan suatu liburan khusus agar pikiran mereka dapat kembali segar pada saat mereka akan belajar kembali di sekolah.
“Wah! Tadi Ulangan terakhir susah banget yah” Cakka membuka mulutnya setelah beberapa jam ia berkutak katik pada lembar demi lembar kertas yang tadi dihadapkan terhadap dirinya.
“Kayaknya nilai gue bakal ancur deh” Sivia mencoba membalas ucapan cakka
“Sama vi, pelajaran Sejarah itu paling membuat gue bosen. Lagian gak enak ah pelajaran sejarah” Ucap Rio
“Gimana bisa enak,  kalo lo tidur mulu dikelas setiap pelajaran sejarah” Ujar Shilla
“Cie, jadi selama ini elo ngeliatin Rio gitu shill selama pelajaran?” Ledek cakka
“Apaan sih, kan pas itu kebetulan aja gue pas nengok kea rah kalian eh dianya pas tidur ” Ucap Shilla lagi
“Bohong” Alvin berkomentar sedikit sambil meledek shilla
“Tuh kan Alvin aja udah bilang, lagian waktu kejadian pas di theater lo juga langsung meluk Rio kan? Ngaku deh lo” Ledek Cakka sambil tertawa dan melirik kea rah Alvin dan Rio. Rio terlihat geli sendiri saat mengingat kejadian itu.
“Apaan sih kka lagian kan pas itu gue takut banget. Yah gue asal peluk yang ada didekat gue lah” Ucap shilla kesal
“Jelas jelas yang deket sama lo saat itu Cakka eh elo larinya ke Rio, ngeles mulu lo” Ledek Alvin sambil melirik kea rah Cakka yang masih cengengesan
“Emang waktu itu lo meluk rio shill?” Tanya sivia
“Nggak tahu deh vi, gue lupa” Jawab shilla ketus kemudian ia mengambil ranselnya dan segera memakainya ia terlihat seperti ingin cepat cepat melarikan diri dari situ.
“Mau kemana shill?” Tanya Alvin
“Pulang” Jawab Shilla ketus
“Jiah ngambek nih kka, tanggung jawab donk” Ucap Alvin
“Enak aja suruh Rio aja tuh yang tanggung jawab” Ledek cakka yang membuat muka shilla semakin memerah.
“Udah udah kalian ini kaya anak kecil aja” Sivia mencoba menyela pembicaraan mereka semua
“Tau tuh vi, cabut yuk bête gue disini lama lama. Bisa bisa gue jadi korban bully mereka nih” Ucap shilla sambil berdiri dari bangkunya dan memegang tangan Sivia agar ikut bersamanya. Sivia hanya nyengir kearah Alvin, Rio dan Cakka.
“Kita pergi duluan yah” Ucap sivia sambil melambaikan tangan kea rah mereka bertiga.
“Elo sih, jadi pergi kan” Ucap Rio sambil berusaha mengejar Sivia dan Shilla
“Ya nih anak udah dibantuin juga, yaudah kita susul mereka yuk vin” Ucap Cakka. Kemudian mereka menyusul Shilla dan Sivia agar bisa pulang bersama sama.

Quotesshivers

Ditengah perjalanan mereka memutuskan untuk mampir kerumah Sivia sejenak agar dapat mengobrol tentang apa yang mau mereka lakukan. Mereka punya waktu libur hanya 3 hari saja dan setelah itu mereka harus kembali lagi ke sekolah dan melanjutkan aktivitas mereka lagi.
“Guys, ada rencana gak kita mau kemana gitu” Rio membuka topic perbincangan pada saat itu.
“Gak ada, kayaknya gue mau tidur aja deh dirumah” Alvin menjawab pertanyaan Rio
“Gue juga kayaknya gue mesti nyari calon baru lagi” Ucap cakka dan kemudian ia melihat ada bantal bantal yang mengenai mukanya. Rio hanya nyengir saat ia melihat Cakka menoleh ke arahnya.
“Ya elo kagak seru ah kka, pacar mulu yang diurusin” Ucap Shilla
“Hehe emang kalian punya rencana apa?” Tanya Cakka kembali
“Itu yang tadi gue Tanya ke elo, plis deh lo jangan Tanya lagi” Ketus Rio
“Oh iyayaya sorry yo” Lirik cakka
“Guys lihat gue nemu ini di laci meja nyokap gue. Lihat deh kayaknya bagus untuk kita ke sini besok” Sivia datang dari dalam kamar dan menyerahkan sebuah majalah yang berisi suatu artikel tentang sebuah taman bermain.
“Dark Park? Apaan tuh?” Tanya Rio setelah melihat judul yang tertera dengan tulisan yang lumayan besar disitu
“Disini ditulis itu adalah tempat bermain gitu. Mungkin kaya sejenis Dufan atau Taman rekreasi gitu kali yah” Ucap Sivia
“Ah gak seru ah, masa iya kita udah gede masih ke tempat bermain buat anak anak” Sela Alvin
“Iya lagian kan ngapain kita jauh jauh ke situ kalo untuk main kora kora atau bom bom car aja” Jawab Cakka dan Rio pun mengiyakan pendapat cakka
“Tapi tunggu dulu baca deh ini” Ucap Sivia lagi
“Khusus untuk pecinta Horor. Datang dan Uji nyalimu disini. Buktikan bahwa kamu memang benar benar tidak takut dengan apapun” Rio membaca apa yang ditulis di artikel itu
“Nggak mau ah, horror. Kalian kan tahu gue gaksuka dengan horror” Jawab shilla
“Bilang aja lo pengen meluk Rio lagi, kesempatan dalam kesempitan” Ledek cakka kembali, shilla langsung melempar bantal yang didekatnya ke wajah cakka. Sedangkan cakka hanya berpura pura seperti kesakitan. Kemudian ia melihat artikel itu kembali dan tersenyum lebar
“Wow keren, kayaknya bakal seru nih” Ucap Cakka sambil melihat lihat tulisan yang ada di artikel itu lagi
“Lihat nih guys, lokasinya gak jauh kok dari sini” Cakka menunjuk pada alamat yang tertera disitu.
“Mumpung kita libur 3 hari gimana kalo kita kesana besok, kan siapa tau disana kita bakal nginep karena kita belom main semua permainan yang disitu” Ucap Rio
“Boleh, gue setuju” Ucap Sivia
“Kalian gimana? Mau ikut gak? Apa kalian takut?” Ucap Rio sambil melirik kea rah Alvin dan shilla.
“Enak aja, gue ikut.” Jawab Alvin segera
“Apa ini gak bahaya yah? Kok gue jadi takut yah” Jawab shilla
“Yah shilla, kalo lo gak mau naik permainannya nggak apa apa kok. Atau elo mau ngabisin liburan lo naik bebek bebekan disawah gitu? “ Ledek Cakka disambut oleh tawa Sivia, Alvin dan Rio
“Enak aja, emang gue apaan. okeh. Gue ikut.” Ucapnya lagi sambil memasang muka cemberut.
Esoknya mereka terlihat sudah berkumpul di depan rumah Alvin. Dan mereka terlihat sibuk dengan membawa tas mereka yang berisi beberapa pakaian dan makanan makanan kecil agar dapat mereka makan di sana.
Quotesshivers

“Guys udah siap? Kita berangkat sekarang?” Ucap Alvin
“Yoi broh” Ucap mereka kemudian terlihat Mama Alvin datang dan menebar senyum ke mereka terlihat pula ada gadis di samping Mama Alvin itu.
“Kalian mau berangkat sekarang?” Tanya Mama Alvin
“Iya tante, kita permisi dulu yah” Ucap Shilla sambil menyalam Mama Alvin diikuti oleh anak anak yang lain
“Hai Chelsea” Sapa Cakka pada gadis disamping mama Alvin itu. Nampaknya gadis itu terlihat begitu cuek. Yah dia Chelsea adiknya Alvin.
“Sepertinya dia mewarisi sifat seperti kakaknya” Ucap Rio sambil berbisik pada Cakka
“Chelsea ditanya kok diem. Nggak boleh gitu dong sayang” Tegur Mama Alvin kemudian Chelsea langsung pergi begitu saja dari hadapan mereka tanpa menjawab teguran dari Mamanya itu dan berjalan menuju mobil Mamanya yang diparkir disamping mobil Alvin itu.
“Maaf yah kita lagi buru buru jadi mungkin tadi dia jadi gak sempat untuk jawab pertanyaan nak Cakka” Jawab Mama Alvin lagi
“Iya gapapa kok Tante, saya ngerti kok” Ucap Cakka sambil tersenyum
“Tante mau kemana emangnya? “  Tanya shilla
“Tante mau nganterin Chelsea ke Psikolog dulu” Jawab Mama Alvin
“Siapa yang gila tante? Eh maksud saya siapa yang mau diperiksa?” Tanya Cakka
“Chelsea nak. Akhir akhir ini dia terlihat aneh. Yasudah saya permisi dulu yah. Alvin kamu hati hati nyetirnya kamu itu lagi bawa anak orang” Ucap mama Alvin
“Iya ma” Ucap Alvin sambil permisi dan pelukan dengan mamanya kemudian anak anak CRASS memasuki mobil Alvin dan siap siap berangkat ke DarkPark.
Sebuah tempat yang menyediakan wahana permainan namun serba seperti horror. Mereka mengira bahwa tempat itu seperti tempat tempat rekreasi lainnya.
Namun dugaan mereka sepertinya salah. Kali ini mereka akan dibawa ketempat permainan yang mungkin akan membuat nyali mereka benar benar ditantang. Nyawa mereka pun menjadi taruhannya disini.
Quotesshivers

“Chelsea sakit apa sih vin?” Tanya Cakka saat ditengah perjalanan
“Nggak tahu gue. Gila kali tuh anak” Jawab Alvin asal
“Alvin. Kok lo ngomong gitu dia kan adek lo” Ketus shilla
“Iya vin, masa lo ngomong gitu tentang adek lo” Ucap Sivia sambil mengambil sebuah potato yang ada ditangan Rio, sehingga membuat Rio dan Sivia berebutan potato untuk sejenak.
“Ya maksud gue akhir akhir ini dia tuh aneh. Masa waktu gue sama nyokap dan dia pulang dari rumah tante sambil jalan pas gelap gitu dia tiba tiba jerit jerit gitu. Aneh kan. Padahal pas gue dan nyokap gue lihat nggak ada apa apa disitu” Jelas Alvin
“Mungkin dia emang lihat sesuatu kali” Kata Rio
“Iya vin, siapa tahu dia emang lagi ada masalah disitu dan dia jadi seperti itu. Loe udah nyoba ngomong sama Chelsea vin?” Tanya shilla
“Belom. Besok kali” Ketus Alvin
“Kalo elo nggak mau ngomong gue aja yang ngomong gimana?” Tanya shilla
“Ya boleh lebih baik elo aja deh. Kalian kan sama sama cewek. Kali aja dia malu cerita ke gue gitu” Terang Alvin
“Gue boleh ikut nggak? Siapa tahu dia butuh bahu atau pelukan gitu” Ucap cakka yang langsung dibalas oleh jitakan dari Sivia
“Sakit tahu vi” Cakka memegang kepalanya itu sedangkan sivia ia tak menggubrisnya. Kemudian mereka tertidur pulas. Hanya Rio dan Alvin yang masih terjaga karena mereka bertugas sebagai pemandu arah disitu.
Lama sudah mereka didalam mobil. Nampak Sivia yang merasa bosan Ia mencoba ingin tidur namun tak bisa untuk tidur. Sivia membuka matanya sekilas lalu menebarkan pandangan ke samping kiri dan kananya kemudian mendengus kesal. Sivia merasa dia ingin bergerak bebas. Dia tak ingin terus terusan diapit oleh Shilla dan Cakka yang berada disampingnya. Tidurnya tak nyaman ia tak bisa bergerak ke sana kemari. Ia melihat ke luar jendela Nampak hamparan kosong yang ia lihat. Hanya ada beberapa pohon yang bisa dihitung jumlahnya. Semua yang ia lihat seperti kosong.
“Vin, masih lama yah? Ini dimana sih?” Tanya sivia pada Alvin yang terlihat masih menyetir
“Gue kagak tau vi, menurut google maps ini lokasinya sih bentar lagi kita udah nyampe. Harusnya ada disekita sini” Jawabny
“Bener tapi kok dari tadi kaya gak ada tanda tanda atau pamphlet bahkan poster poster yah yang bertuliskan tentang tempat rekreasi ini” Ucap Rio yang berada di bangku depan sebelah Alvin.
“Apa kita tersesat?” Tanya sivia kembali. Alvin dan Rio diam.
Quotesshivers

“Sepertinya” Ucap Alvin pelan
“Wah, kita tersesat. Guys kita tersesat” Teriak sivia yang membangunkan Shilla dan Cakka yang masih tidur. Kini mereka langsung bangun begitu mendengar teriakan Sivia.
“Apa? Tersesat?” Ucap Cakka
“Beneran kita tersesat?” Tanya Shilla yang langsung dianggukan oleh Alvin dan Rio
“Oh ini gawat” Ucap shilla langsung memegang kening kepalanya dan bersender pada kursi mobil itu kembali.
“Ini gara gara elo sih vi” Ucap cakka
“Kok gue sih” Ketus sivia
“Coba kalo elo nggak kasih tau tempat kaya gini mana kita semua belum pernah ke daerah sini lagi” Jawab cakka
“Loh kok elo nyalahin gue, kan elo juga yang setuju malah elo yang paling antusias pengen kesini” Jawab sivia
“Gue kan cuman penasaran” Ucap Cakka
“Yah gue kan cuman kasih saran aja daripada lo ngelirik cewek cewek gak jelas itu bukan liburan” Jawab sivia lagi
“Yee suka suka gue donk” Ketus Cakka
“Ya ini juga suka suka gue mau ngasih tau tempat apaan” Ketus sivia lagi
Nampaknya mereka berdua terlihat dalam pertengkaran yang cukup panjang. Rio terlihat hanya menghembuskan nafasya dilihatnya shilla dari kaca mobil terlihat shilla seperti cemas. Ia pun tak bisa mengungkiri bahwa tersesat adalah hal yang paling buruk dalam suatu liburan
“Hey cukup. Berhenti berbicara” Ucap Alvin yang langsung mengerem mobilnya dan membuat seisi mobil kaget dan melihat Alvin
“Apa apaan sih lo vin, lo mau kita mati karna sakit jantung gitu” Jawab sivia sambil berusaha mengatur nafas agar ia bisa tenang kembali
“Iya kenapa sih vin lo kok tiba tiba ngerem mendadak gitu?” Tanya shilla
“Guys kita udah nggak tersesat lagi. Tempat yang kita cari ada didepan kita. Lihat itu” Jelas Alvin sambil menatap apa yang ia lihat didepannya. Rio, Shilla, Sivia dan Cakka juga menatap apa yang ia lihat didepannya sambil menganga dengan terkagum kagum.
Quotesshivers

“Wow its Fantastic” Jawab Rio
“Ini benar benar hebat” Jawab Cakka
“Apa ini benar benar tempat yang kita cari?” Tanya Sivia dan dijawab oleh anggukan mereka
“Ini sulit dipercaya” Ucap Sivia.
Terlihat didepan mereka ada gerbang tinggi yang terbuat dari besi besi besar. Nampak diatasnya itu sangatlah runcing. Mereka berfikir mungkin pagar itu dibuat runcing agar menghindari orang orang yang berniat jahat memasuki kawasan mereka. Dan mereka melihat sebuah patung raksasa berwarna hijau besar dan sedikit gelap warnanya atau bisa dibilang agak kusam. Mungkin bentuk patung itu sama sepeti dinosaurus yang memiliki gigi taring yang tajam kuku kuku besar mata yang bulat melotot dan seperti hendak keluar. Bahkan terlihat beberapa darah menempel disela sela mulutnya. Dan satu lagi dari mulutnya mengeluarkan seperti cairan bening seperti menandakan ia baru saja menyantap seekor binatang dan ia terlihat seperti sangat lapar dan ingin mencari mangsa selanjutnya.
“Wow. Apa kalian berfikir kalau patung yang ada didepan kita ini seperti beneran?” Ucap Cakka
“Ya ini seperti sungguhan” Jawab sivia
“Apa kita benar benar mau masuk ke dalam?” Tanya Shilla
“Ayolah shilla siapa tau kamu akan menemukan bianglala atau permainan bebek bebekan didalam juga” Ledek cakka
“Berhentilah meledekku Cakka” Ucap shilla kesal
“Ayo kita masuk. Dan siap siaplah kita akan uji nyali disini” Ujar Rio dan mobil mereka terlihat mulai masuk kedalam dan mereka mencari parkir mobil mereka mencari yang sejuk dan dibawah pohon.
Mereka mulai keluar dari mobil. Mereka mulai melihat ke sekeliling mereka namun mereka melihat bahwa tempat itu tidak terlalu ramai atau bisa dibilang jumlah pengunjung disitu bisa dihitung dalam jari saja termasuk mereka. Mereka berfikir bahwa mereka tak akan capek untuk mengantri menikmati wahana permainan yang ada didalamnya.
Rio terlihat sedang membeli beberapa tiket masuk sambil menunggu Rio, Shilla menatap sekelilingnya ia melihat beberapa pengawas memakai topeng seperti yang ada di film scream dan baju mereka yang terlihat seperti baju vampire yang ada difilm film vampire yang sering ia tonton bersama sivia. Bulu kuduknya merinding. Yah ia memang tak suka dengan hal hal berbau horror seperti ini apalagi semenjak theater itu ia paling phobia mendengar suara jeritan. Bahkan ketika ia membuka lokernya saja ia masih merasa deg degan dan tentu saja melihat darah adalah hal yang ia benci. Padahal ia bercita cita menjadi seorang dokter.
“Ayo kita masuk. Ini 5 tiket masuk sudah ada digue. Gila tiketnya murah banget hanya 1000 rupiah” Ucap Rio antusias

“Masa sih? Kalo gitu besok besok kita mesti kesini lagi” Ucap Cakka
“Tadi katanya gak suka” Ledek sivia
“Hehe itu kan tadi pas kita tersesat. Tapi setelah dilihat tempat ini sepertinya mengasyikkan” Ucap Cakka kembali
“Baiklah mari kita masuk” Ucap Alvin
“Shill, lo kagak masuk?” Tanya Rio
“Masuk kok” Jawab shilla yang masih melihat kesekelilingnya kemudian berjalan dibelakang Rio
Terlihat ketika mereka masuk ada 2 orang penjaga disitu. Mereka tidak bisa melihat wajah asli mereka karena mereka memakai topeng scream. Mereka berfikir mungkin itu memang diwajibkan agar terlihat menakutkan.
“Selamat Datang di Dark Park. Disini kalian bisa mencoba wahana wahana yang belum pernah kalian coba sebelumnya di tempat rekreasi lainnya. Tempat bermain kita berbeda karena disini kalian akan melihat yang benar benar seperti nyata. Tolong pastikan anda dapat menjaga diri dan keluar dari sini dengan selamat. Terimakasih dan Selamat bersenang senang” Ucapnya sambil tersenyum datar. Anak anak CRASS nampaknya tak peduli dengan ucapan penjaga itu mereka langsung masuk begitu saja terlihat berbagai macam wahana yang ada didepan mereka dan beberapa penjaga yang terlihat sama seperti didepan. Penjaga disini semua terlihat memakai topeng serta baju vampire yang sama mungkin akan sulit untuk membedakan satu sama lain diantara mereka bahkan tingginya pun hampir terlihat sama.
“Ini benar benar seperti sungguhan” Ucap Cakka sambil melewati penjaga itu. Cakka melihat wajah datar dari penjaga penjaga disitu.
“Hey apa yang akan kita coba pertama kali?” Rio bertanya pada seluruh teman temannya itu
“Mungkin kita ke sana dulu agar kita tahu apa yang akan kita coba” Jawab Alvin dan anak anak CRASS berjalan kearah suatu permainan. Disamping mereka Nampak sebuah pamflet dengan tulisan
Quotesshivers

“BERHATI HATILAH DENGAN LANGKAHMU. SIAPA TAHU LANGKAHMU DAPAT MEMBAWAMU KE ARAH KEMATIAN”
“Gila. Mengapa mereka menaruh tulisan seperti itu disini” Ucap Rio sambil melihat tulisan tulisan yang lain
“Mungkin agar ini terkesan sangatlah horror” Ucap Alvin
“Aku rasa disini tidak benar benar menyenangkan” Ucap Shilla
“Yah setidaknya sampai kamu menemukan bianglala atau odong odong disekitar sini shill” ledek cakka kembali. Shilla kembali memasang wajah cemberut. Ia tahu bahwa horror ini membuatnya seperti orang yang sangat ketakutan. Mereka kembali lagi melihat lihat sekitar. Seperti tidak ada orang yang terlihat berlalu lalang disekitar tempat rekreasi ini. Semua terlihat sepi.
“Apa cuman kita yang ada disini?” Tanya sivia. Sepertinya sivia sudah mulai merasa aneh dan ganjil dengan taman ini.
“Aku rasa begitu” Jawab Rio
“Sudahlah, lihat itu” Kata Cakka sambil menunjuk depan. Tepat kea rah yang ditunjuk oleh cakka ada pamphlet bertulis
“KALIAN SEDANG MEMASUKI DAERAH VAMPIRE. BERHATI HATILAH DAN JAGALAH LEHER KALIAN AGAR TIDAK DIGIGIT MEREKA”
“Konyol. Bagaimana mungkin mereka menamakan ini daerah vampire” Ucap Cakka
“Aku penasaran dengan vampirenya” Ketus Alvin sekilas ia melihat keadaan sekitarnya.
Mereka terus berjalan pelan sambil melihat kea rah sekeliling mereka. Terlihat bangunan tua bahkan Nampak pohon tua disekeliling mereka. Terdengar seperti suara anjing melolong pada saat itu. Suara lolongan anjing itu sangat menakutkan. Lolongannya terdengar seperti rintihan. Rintihan yang menandakan bahwa ada sosok vampire atau hantu sedang berada disitu. Ada bayang bayang vampire di balik balik pohon. Seorang vampire mulai mendekat kea rah Sivia. Dan ketika berada didekat sivia, sivia langsung terjatuh dan kemudian Sivia menjerit.
Quotesshivers

“AHHHH” Jerit sivia terdengar keras hingga membuat Alvin dan Cakka yang berjalan didepan bergegas lari menuju Sivia. Dan Rio serta shilla yang berada dibelakang langsung berlari menghampiri sivia. Namun mereka kaget saat mereka melihat ada vampire yang berada di samping sivia. Bahkan Alvin yang terlihat tadi ingin menolong sivia ia malah mundur beberapa langkah. Ia melihat vampire itu menjulurkan tangannya kepada Sivia dan tersenyum kea rah sivia. Serta memberikan sebuah botol yang berisi minuman berwarna merah. Seperti darah warnanya. Muka sivia sangat pucat ia benar benar takut pada saat itu.
“Maaf menakutkanmu. Aku hanya ingin kamu menerima ini. Kamu pengunjung yang beruntung hari ini. Kamu mendapatkan Jus Darah segar dari kawasan vampire. Terimakasih.” Ucap vampire itu sambil memberikan botol jus itu pada sivia kemudian berjalan menjauhinya dan melihat kea rah anak anak CRASS yang lain. Begitu vampire itu pergi anak anak CRASS langsung menghampiri mereka bahkan shilla nampaknya ia sedikit menangis karena ketakutan.
“Benar benar gila” Ucap Rio sambil membantu mengambil tas sivia yang terjatuh. Shilla membantu sivia berdiri tubuh sivia benar benar bergetar. Tangan sivia terlihat dingin. Bahkan muka sivia terlihat sedikit pucat.
“Kamu nggak apa apa kan vi?” Tanya Shilla
“Nggak apa apa kok shill, mungkin tadi gue Cuma shock aja.” Jelas sivia sambil mencoba tersenyum walaupun tak bisa dipungkiri bahwa sivia benar benar merasa ketakutan
“Apa mereka gila. Tadi itu terlihat seperti vampire beneran yang ingin menghisap leher manusia” Ucap Cakka
“Bahkan aku mengira bahwa itu sungguhan. Dan tunggu dia ngasih apa ke kamu vi?” Tanya Alvin
“Ini. Dia ngasih aku botol dan didalamnya air berwarna merah. Dia mengatakan ini Jus Darah Segar” Jawab sivia sambil memberikan minuman itu pada Alvin
“Aku nggak mau meminumnya. Kalau kamu mau minum gapapa kok” Ucap sivia lagi kemudian berusaha berjalan dengan dibantu oleh Shilla
“Aku juga nggak mau. Lebih baik kita buang saja” Ucap Alvin dan langsung membuang botol itu ke tempat sampah yang ada disekitar situ.
“Aneh sekali tempat sampahnya berbentuk kepala yang mempunyai mulut sedang terbuka lebar. Seperti hendak memakan apa yang orang buang kesini” Batin Alvin
Mereka terus berjalan kembali menelusuri jalan jalan disitu. Mereka akhirnya menemukan sebuah permainan yang harus mereka coba. Disitu ada sebuah tulisan yang menarik perhatian mereka.
Quotesshivers

“TEROWONGAN KEMATIAN”
“JANGAN HARAP KAMU BISA KELUAR DALAM SINI”
“KAMI PERINGATKAN AGAR KAMU DAPAT MENJAGA NYAWAMU”
“Ah mengapa tulisan ini terlihat seperti menakutkan” Ucap Cakka
“Aku rasa tidak. Mungkin ini dibuat agar yah lebih menjual lagi tingkat horornya. Siapa tahu didalam hanyalah sebuah terowongan biasa yang pendek” Kata Rio
“Mari kita coba bersama sama” Kata Alvin sambil menuju ke seorang penjaga yang terlihat menjaga terowongan itu. Yah ia terlihat sama seperti penjaga penjaga yang telah mereka lihat sebelumnya.
“Baiklah disini ada 5 terowongan. Silahkan dipilih. Dan saya ingatkan agar kalian memilih terowongan yang benar benar membuatmu selamat” Kata penjaga itu sambil membuka pintu terowongan itu satu persatu. Anak anak CRASS menoleh satu sama lain. Mereka terdiam sejenak
“Silahkan bersenang senang di terowongan ini” Ucap penjaga itu sambil tersenyum kecut.
“Gue nggak mau masuk” Kata shilla sambil memalingkan mukanya
“Shill, ini Cuma terowongan masa iya lo percaya sama yang diomong sama penjaga itu sih” Ucap Rio
“Yah gue juga nggak mau. Gue sama shilla akan nunggu kalian disini” Ucap Sivia
“Hey girls jangan gitu donk. Baiklah mungkin kita akan pergi berdua dua” Kata Alvin
“Berdua? Bagaimana dengan sisa satu lagi?” Tanya Cakka kemudian ia tersadar bahwa kini ia yang hanya sendiri. Ia melihat Alvin dan sivia langsung pergi begitu juga dengan Rio dan Shilla.
“Hey apa kalian berniat untuk membuatku berjalan seorang diri di situ?” Ucapnya dan sepertinya Alvin dan Sivia berjalan menuju terowongan bernomor dua. Sedangkan Rio dan Shilla menuju terowongan bernomor 4.
“Setidaknya jika aku tahu mereka mau mengambil kesempatan dalam kesempitan seperti ini aku akan mengajak seseorang” Ucap Cakka
“Mau bersamaku?” Ucap seseorang dari belakang
Ketika cakka menoleh dilihatnya orang berambut panjang namun mukanya seperti pucat asam. Tak terlihat senyum sedikitpun dan kemudian cakka hanya diam dan mengambil langkah langsung ke terowongan nomor lima dengan berlari.
Quotesshivers

Terowongan 2 (Alvin & Sivia)
“Gelap banget disini Vin?” Kata sivia sambl berjalan mengikuti Alvin
“Gue juga tahu vi disini gelap” Kata Alvin sambil mengeluarkan ponselnya dan terlihat ponselnya mengeluarkan sinar dan Alvin memanfaatkan sinar itu agar membuat terang sedikit.
“Vin itu apaan?” Tanya Sivia
“Yang mana?” Tanya Alvin
“Disampingmu! Awas Vin”  Teriak sivia
“Lari vi!! Ini kucing hutan!!!!!!!!!!!” Teriak Alvin dan ia langsung menarik tangan sivia sehingga mereka langsung lari agar tidak terkejar oleh kucing hutan itu.

Terowongan 4 (Rio & Shilla)
“Bagaimana kita bisa melihat sekeliling kalo gelap seperti ini?” Tanya Rio
“Entahlah. Yang jelas aku ingin cepat cepat keluar dari sini” Ucap Shilla
“Hey itu ada orang ayo kita kesana” Teriak Rio
“Hai kalian juga sedang berlibur disini?” Tanya Rio sambil menepuk pundak orang itu. Ia tersadar orang itu tak menoleh. Ketika ia mencoba berada didepan orang itu. Rio hanya bisa menjerit dan menarik tangan shilla juga.
“Shilla! Lari.. Ini Tengkorakkkk” Teriaknya dan kemudian berlari disusul oleh Shilla
Terowongan 5 (Cakka Alone)
“Tempat apaan ini. Tak terlihat seperti terowongan” Ucapnya lagi
Tiba tiba ia mendengar suara seperti lolongan anjing dan mendekat ke arahnya. Saat ia melihat ke belakang tak ada apapun dibelakangnya. Cakka kembali melanjutkan perjalanannya. Namun ketika ia hendak sampai ia melihat ada dua orang yang seperti terlihat sesosok malaikat pencabut nyawa. Mereka langsung berlari kea rah cakka. Cakka yang menyadari itu hanya bisa terkejut dan berlari. Jantungnya tidak karuan lagi. Detakannya sangat terasa. Sekujur tubuh cakka serasa berkeringat padahal diruangan itu tidak panas malah sebaliknya. Cakka mengakui bahwa ini adalah hal yang menyeramkan. Ia segera bergegas menuju pintu keluar dari terowongan itu.
“Akhirnya gue keluar! Seram sekali disana” Ucap Cakka menggerutu sambil menoleh kea rah pintu yang membawanya keluar dari terowongan tersebut
Quotesshivers

“Cakka cepetan kesini” Terlihat Shilla yang sedang berteriak memanggilnya. Cakka melihat bahwa teman temannya sudah berkumpul disitu. Raut muka mereka tampak tegang. Sama sepertinya.
“Lo tadi kencing di celana nggak?” Cetus Rio sambil tertawa
“Enak aja, lo kira gue bayi apa” Jawab cakka dengan muka datar
“Tadi bener bener serem. Masa gue sama Alvin nemu kucing hutan. Aneh kan masa didaerah kaya gini ada kucing hutan” Ujar Sivia
“Gue juga vi, tadi gue sama Rio ngelihat tengkorak gitu deh” Ucap Shilla
“Kalian masih mending. Gue tadi abis ketemu dua malaikat pencabut nyawa. Kayaknya mereka bener bener mau nyabut gue deh” Kata Cakka dengan gemetar
“Yasudah emang tadi cukup menegangkan. Sekarang kita lanjut lagi yuk” Ucap Alvin
“Kita kemana lagi vin?” Tanya Cakka
“Entahlah. Kita llihat lihat dulu mana wahana yang mau kita coba” Ucap Alvin kemudian berjalan ke sekitar diikuti oleh yang lain.
Saat mereka berjalan jalan mereka melihat ada beberapa orang disitu. Namun wajah mereka pucat. Entahlah mungkin mereka tegang seperti yang dirasakan anak anak CRASS saat ini. Setiap berjalan dan melewati gedung gedung yang memuat wahana mereka terus membaca tulisan yang tertera dalam pamphlet pamphlet itu.
“THEATER BONEKA”
“LIHAT BONEKA BONEKA ITU AKAN MENYERANGMU DAN MEMASUKI MU”
“Mau ke sini?” Tanya Alvin dan mereka semua menggeleng kepala
“Gue gak mau berhubungan dengan yang namanya theater” Ucap shilla kemudian berjalan lagi.
“ISTANA BUAYA”
“DISINI TERDAPAT KERAJAAN BUAYA YANG SELALU HAUS MENCARI MANGSA. APA KALIAN TUMBAL TUMBAL BUAYA ITU?”
Mereka terus menelusuri sesuatu wahana yang mungkin tidak terlalu menyeramkan namun mengasyikkan. Tapi sepertinya wahana wahana ini benar benar menakutkan.
“KINCIR ANGIN MULUT”
“MASUKLAH DAN SIAP SIAPLAH KAMU AKAN DIMAKAN DISINI”
Sepertinya mereka sudah agak kelelahan mencari wahana yang cukup aman bagi mereka. Mereka duduk sejenak untuk mengusir lelah mereka
“Hey lihat itu sepertinya bagus deh” Tunjuk Rio pada sebuah tulisan
Quotesshivers

“RAMALAN KEMATIAN”
“APAKAH KAU PERCAYA BAHWA HARI INI ADALAH KEMATIANMU?”
“wow keren mari kesitu. Siapa tahu gue bisa nemu jodoh gue” Ucap cakka yang langsung berlari menuju ruangan itu.
Anak anak CRASS masuk keruangan itu. Nampaknya tak ada orang. Ruangan itu terlihat sangat sunyi dan pengap. Udara dingin pun menyelimuti ruangan itu. Disamping ruangan itu terlihat beberapa tanggal tanggal aneh. Dan kata kata aneh. Mungkin itu adalah sebuah ramalan menurut mreka.
“Hallo? Apa ada orang disini” Teriak Cakka
“Hallo! Permisi kita mau ngeramal” Teriak Rio juga. Anak anak yang lain hanya mengikuti mereka saja mereka tak tertarik untuk menghabiskan suara mereka untuk berteriak teriak keras lagi setelah insiden terowongan tadi.
“Ada yang bisa saya bantu” Datanglah seorang nenek nenek yang terlihat sangat tua. Bahkan tulang tulangnya sudah bisa terlihat. Dia sangat kurus. Pakaian yang ia kenakan mungkin sedikit mirip dengan seorang pipiyot tokoh nenek sihir yang pernah mereka baca disebuah majalah anak anak dulu.
Anak anak CRASS nampaknya kaget melihat nenek itu. Mereka menatap nenek itu dari bawah ke atas dan memastikan bahwa yang ada didepannya itu adalah seorang nenek sungguhan bukan sebuah tengkorak berjalan.
“Permisi nek kita mau meramal” Cakka menjawab dengan antusias walau ia terlihat sedikit gugup pada awalnya.
“Baiklah silahkan duduk” Ucap nenek itu mempersilahkan mereka duduk
“Duduk dimana nek?” Tanya shilla
“Disitu” Tunjuk nenek itu.
Quotesshivers
Mereka terkejut dengan melihat apa yang sudah nenek itu tunjuk. Mereka melihat sebuah badan seperti badan manusia yang tergeletak dibawah. Hanya beralaskan sebuah kain tipis yang menutupi beberapa tumpukan badan yang disusun berderet memanjang namun mereka dapat melihat darah kering yang tertinggal dibadan itu. Itu badan terlihat seperti sungguhan. Saat mereka mencoba duduk mereka merasa bahwa badan itu terasa sedikit empuk. Seperti badan sungguhan. Tapi mana anggota tubuh lainnya jika tak ada badannya?
“Siapa yang duluan diramal?” Tanya nenek itu sambil mempersiapkan perlengkapan ramalannya dan mengaturnya secara rapi diatas tempat ia meramal
“Dia nek. Dia yang mau diramal. Bukan kita” Ucap Alvin sambil menunjuk kea rah Cakka yang duduk disampingnya itu
“Eh apa apaan sih. Kok cuman gue? Jadi kalian nggak mau diramal gitu?” Tanya Cakka kembali dan semua terlihat menggeleng kepalanya. Cakka hanya kesal melihat mereka.
“Bagaimana mungkin hanya gue yang diramal” Ucap cakka kemudian ia mengulurkan tangannya kepada nenek itu
“Bagus ulurkan tanganmu lebih dekat cu” Ucap nenek itu
“Sejak kapan gue jadi cucu nenek ini?” Batin cakka sambil megulurkan tangannya lebih panjang lagi
“Bagus.” Jawab nenek itu sambil melihat tangan cakka lagi
“Apanya yang bagus nek?” Tanya sivia. Anak CRASS hanya terdiam saat mendengar penyataan sang nenek itu
“Yah bagus”
“Maksud nenek?” Tanya Cakka serius
“Bagus kematianmu adalah saat ini dan detik ini juga” Ucap nenek itu. Anak anak CRASS terkejut mendengar ucapan nenek itu mereka saling berpandangan saling tak percaya kemudian tertawa.
“Nggak mungkin” Jawab Alvin
“Yah tidak mungkin gue masih sehat aja kok” Celutuk Cakka sambil menunjukkan ototo otot lengannya.
“Nenek pasti bercanda kan?” Ledek Rio
“Tidak saya tidak bercanda. Saya akan memakan dia. Dan memakan kalian” Ucap nenek itu sambil melotot matanya tajam memerah. Ia mulai bangkit dari tempatnya kemudian melotot ke anak anak CRASS. Anak anak CRASS mundur dan bergegas bangkit dari situ.
“Lari guys” Perintah Alvin
“Kita dalam bahaya” Tutur Rio sambil berlari
Mereka semua berlari menuju pintu keluar ruangan itu namun ada tangan yang memegang kaki shilla. Shilla menjerit ketakutan. Tangan itu mempunyai kuku panjang yang menyakitkan.
“Tolonggg” Rintih Shilla
Alvin, Rio, Cakka dan Sivia menoleh lalu Rio mengisyaratkan sesuatu pada Alvin.
“Gue akan kesana” Ucapnya sambil berlari kea rah Shilla. Dia menarik shilla dan menginjak tangan itu. Ketika tangan yang dia injak sudah lepas muncul tangan tangan lagi dari bawah lantai. Dan terlihat nenek itu sedang mengejar mereka. Shilla dan Rio langsung berlari keras ke arah Alvin, Cakka, dan Sivia. Akhirnya dengan nafas yang terengah engah, detak jantung yang tidak karuan serta keringat membasahi tubuh mereka pada akhirnya mereka bisa keluar dari ruang ramalan kematian itu. Muka mereka pucat dan sangat tegang.
“Gila tadi itu apaan yah. Bener bener keterlaluan” Kata Rio sambil mengatur nafasnya
“Bisa gila gue lama lama disini. Ayo kita pulang sekarang” Ujar Shilla yang terlihat masih memegangi dadanya dan berusaha mengatur nafasnya
“Iya gue juga udah nggak kuat lagi” Celutuk Sivia
“Baiklah kita akan pulang. Tapi dimana pintu keluarnya?” Tanya Alvin
Quotesshivers
Mereka memandang ke sekitar mereka. Tak ada ruangan apapun hanya sungai yang terlihat didepan mereka dan beberapa penjaga yang terlihat disitu. Mereka pun berjalan kea rah penjaga yang berada disitu.
“Permisi, dimana pintu keluar?” Tanya Rio
“Kalian harus melewati Sungai Mati ini kemudian kalian akan menemukan tempat kalian” Kata pengawas itu datar. Dan ia tersenyum kecut lagi.
“Maksud anda apa?” Tanya Alvin
“Naiklah” Ucap pengawas itu sambil memberikan sebuah perahu yang berbentuk seperti peti. Dan peti itu ada 5 buah. Yah masing masing peti bisa berisi sendiri. Kali ini benar benar sendiri. Anak anak CRASS masih heran memandang perahu peti itu.
“Apa ini bisa membawa kita ke pintu keluar?” Tanya Sivia
“Yah pintu keluar adalah kematian kalian sendiri” Ucap penjaga itu kemudian memberikan tanda agar kita masuk ke dalam perahu itu.
Shilla sangat takut badannya lemas. Ia tak bisa berbohong jika ia sangat ketakutan kali ini. Ketakutannya luar biasa. Ia jongkok sambil menangis. Sivia pun begitu. Alvin masih tak percaya apakah ia harus percaya pada apa yang diucapkan oleh penjaga ini. Rio dan Cakka hanya bisa melongo saat melihat perahu itu sudah didepan mereka.
“Ayolah guys ini hanya permainan” Hibur Rio
“Iya siapa tahu ini membawa kita ke pintu keluar” Ucap Cakka
“Tapi gimana kalo kita bakal jatuh dan terkurung didalam perahu itu” Isak Shilla sambil menangis
“Percayalah shill. Kita pasti tak akan kenapa napa” Hibur Rio sambil membelai rambut shilla untuk menenangkannya.
“Baiklah mari kita masuk ke perahu itu” Ucap Alvin
“Mari ini perahu kalian” Ucap penjaga itu sambil mempersilahkan satu persatu perahu yang ada.
“Tidak kita pergi berlima dan jika ada sesuatu kita selalu berlima” Kata Alvin pada penjaga itu
“Maksud kalian?” Tanya penjaga itu
“Kita berlima akan menaiki satu perahu” Ucap Alvin yang disetujui oleh anak anak CRASS lainnya.
“Tapi tidak bisa” Penjaga itu berusaha menolak usul Alvin
“Harus bisa” Alvin berusaha untuk tetap pada pendiriannya
“Baiklah. Kalian harus jaga keseimbangan jika tidak kalian akan terjatuh disungai” Ucap penjaga itu
“Oke” Jawab Alvin kemudian menoleh kea rah anak anak CRASS. Dan Sivia terlihat yang pertama memasuki perahu itu disusul oleh cakka kemudian shilla lalu Rio dan terakhir Alvin. Yah satu perahu untuk berlima. Dan lebih parah lagi perahu itu kecil.
“Guys perahu ini sangat kecil bagi kita” Cakka menjawab sambil memegangi bagian samping perahu
“Percayalah cakka. Setidaknya tidak ada yang terlalu berisi bersama kita” Ucap Rio
“Hey lo ngeledek gue” Ketus Sivia
“Gue nggak ngeledek lo. Mungkin elonya yang merasa kali” Kata Rio
“Sudah jika kalian begini terus perahu ini tidak akan seimbang lagi” Terang Shilla
“Lihatlah itu sudah mulai terlihat daratan dan tunggu kenapa burung burung itu terlihat mendekati kita?” Tanya Alvin
“Gawat. Kita akan dimakan burung burung itu” Celutuk Sivia
“Semuanya berlindung, dan tutup wajah kalian” Teriak Rio. Mereka pun mematuhi apa yang dikatakan oleh Rio. Terdengar suara burung burung dengan jumlah yang sangat banyak dan suara yang berisik berada diatas mereka sekilas. Selang beberapa saat burung burung itu sudah menghilang entah kemana.
“Apa tadi itu burung beneran? Apa cuman effect?” Tanya Rio menoleh pada Alvin yang berada disampingnya
“Entahlah” Ucap Alvin sambil terus berjaga siapa tahu ada sesuatu yang aneh lagi.
Akhirnya beberapa menit berlalu kini mereka telah sampai lagi dipermukaan tanah. Mereka merasa lega dan mereka langsung berlari menuju gerbang keluar. Penjaga terlihat sangat banyak disitu. Muka mereka datar semua. Karena tidak ingin terjadi apa apa mereka memutuskan untuk segera berlari meninggalkan tempat ini.
“Guys tadi itu sangat menyeramkan yah” Ucap Sivia di mobil
“Yah gue nggak mau kesana lagi” Celutuk Cakka
“Gue juga” Tegas shilla
“Tapi gue heran kenapa mereka ngebangun permainan seperti itu didaerah ini? Tak ada orang yang terlihat berlalu lalang disini” Ucap Alvin
“Mungkin agar tidak ada saingannya” Jawab Rio
“Yah siapa tahu mereka ingin menciptakan taman horror sungguhan” Kata cakka sambil melihat sekeliling mereka.
Mereka sudah memasuki kembali tempat tinggal mereka. Akhirnya mereka lega mereka dapat kembali lagi kerumah dengan selamat.
Quotesshivers
Sekolah pun masuk kembali dan mereka terlihat sedang berbincang bincang di kantin. Tiba tiba Sivia datang dengan muka yang aneh. Muka pucat.
“Guys gue punya berita” Kata sivia datar
“Apa vi? Lo sakit yah? Kenapa muka lo pucet?” Tanya shilla sambil memegang kening sivia
“Nggak shill, gue mau kasih tau kalian tentang DarkPark yang waktu itu kita kunjungi” Ucap sivia
“Apaan, kasih tau aja” Ucap Rio
Cakka dan Alvin juga menatap sivia seolah mengiyakan perkataan Rio.
“Taman itu nggak ada” Ucap sivia dengan pelan
“Maksud lo vi? Lo lagi gak bercanda kan?” Kali ini cakka berbicara
“Nggak gue nggak berbohong. Gue denger sendiri dari nyokap gue” Ucapnya kemudian bercerita.
Satu hari setelah bermain di DarkPark Sivia kembali membantu mamanya didapur. Ia senang sekali jika disuruh membantu memasak. Baginya memasak itu adalah hal yang menyenangkan.
“Via, gimana liburan kamu kemarin” Tanya mama sivia yang terlihat sedang mengiris wortel dan beberapa jenis sayur lainnya.
“Serum ah. Horor banget” Jawab sivia masih dengan mengaduk aduk sup yang ia buat
“Horor? Emang kalian kemana? Bukannya kalian pergi ke taman rekreasi?” Tanya Mama sivia kembali
“Iya ma, Taman rekreasi yang namanya DarkPark. Yang ada dimajalah itu mah” Ucap sivia. Mamanya menghentikan mengiris itu dan menatap sivia
“Dark Park? Sepertinya mama pernah dengar deh. Mana majalahnya? Sini mama mau lihat” Ucap mama kemudian Sivia mengambil majalah itu dan memberikannya kepada mamanya.
“Ini mah” Sivia menyerahkan majalah itu dan mamanya terkejut melihatnya bahkan ia menjatuhkan majalah itu.
“Ma, mama kenapa?” Tanya sivia
“Sayang untunglah kamu selamat” Ucap mama sivia sambil memegangi muka putrinya itu
“Emang itu kenapa ma?” Tanya mama sivia
“Itu Taman Setan nak”
“Taman itu nggak pernah ada sesungguhnya itu hanyalah sebuah mitos. Dan majalah ini adalah majalah horror. Jadi apa yang ada di majalah ini semua adalah artiket mitos/horror” Terang mama sivia. Sivia terkejut mendengar pernyataan mamanya.
“Nak beberapa orang yang memasuki daerah ini jarang ada yang selamat dan kalian selamat. Kalian pasti nggak aneh aneh disana. Mama harap kalian jangan kesana lagi ya nak. Bahaya itu” Terang mama sivia kembali. Sivia masih terkejut dengan apa yang ia dengar.
Anak anak CRASS lain masih tak percaya dengan apa yang ia dengar sama seperti sivia. Namun tak bisa dipungkiri wajah takut dari mereka mulai terlihat bahkan shilla beberapa kali berusaha seolah olah sedang menghangatkan badannya.
“Jadi taman itu bener bener nggak ada?” Tanya Alvin
“Ini benar benar mustahil” Ucap Cakka
Tiba tiba ada Ms Betty datang dan menegur anak anak CRASS yang berada disitu
“Hai kalian” Tegur Ms Betty
“Hai Ms betty ada apa?” Tanya Rio
“Ini ada surat buat kalian berlima” Terangnya sambil memberikan surat itu. Anak anak CRASS langsung menyamber surat itu dan membacanya. Mereka spontan kaget terkejut marah dan ingin berteriak pada saat itu juga.
“TERIMAKASIH TELAH DATANG KE DARKPARK! KAMI TUNGGU KALIAN TAHUN DEPAN! KAMI AKAN MENJEMPUT KALIAN”
Muka anak anak CRASS menegang. Pucat. Mereka saling memandang satu sama lain. Dan berharap bahwa ini adalah sebuah mimpi. Yah mimpi buruk bagi mereka.

Tunggu Bab selanjutnya yah Shivers!
Ditunggu kritik dan sarannya. @quotesshivers
*)Apabila kita menerima banyak tanggapan dari kalian maka semakin cepat kami akan memposting cerita cerita kami, jika tidak kami bisa mempostingnya sampai berminggu bahkan sebulan.
Terimakasih :)

Mau baca lebih santai lagi?
Bisa download File Pdfnya disini
DOWLOAD PDF
Atau mau baca di hp bisa download disini


No comments:

Post a Comment