Quotesshivers
mempersembahkan cerita berjudul:
We
Are CRASS
BAB
2
Welcome
to DarkPark
Suatu tempat yang berisi
berbagai wahana permainan itu sangat menarik untuk dicoba bukan?
Begitu pula yang satu ini.
Namun tanpa mereka sadari
Tempat ini sangatlah berbeda dari tempat rekreasi yang biasa mereka mainkan.
Keberanian serta Nyali
mereka diuji disini
Siapa tak bisa melewatinya
bahkan salah dalam mengambil pilihan maka mereka akan menghilang.
Dan kini mereka sedang
berusaha untuk keluar dari situ.
Namun dimana pintu
keluarnya? Perahu itu membawa mereka keluar. Apa benar benar keluar menuju ajal
mereka?
Quotesshivers
Ujian Tengah Semester
telah berakhir kini anak anak itu boleh lega kembali. Mereka nampaknya
membutuhkan suatu liburan khusus agar pikiran mereka dapat kembali segar pada
saat mereka akan belajar kembali di sekolah.
“Wah! Tadi Ulangan
terakhir susah banget yah” Cakka membuka mulutnya setelah beberapa jam ia
berkutak katik pada lembar demi lembar kertas yang tadi dihadapkan terhadap
dirinya.
“Kayaknya nilai gue bakal
ancur deh” Sivia mencoba membalas ucapan cakka
“Sama vi, pelajaran
Sejarah itu paling membuat gue bosen. Lagian gak enak ah pelajaran sejarah”
Ucap Rio
“Gimana bisa enak, kalo lo tidur mulu dikelas setiap pelajaran
sejarah” Ujar Shilla
“Cie, jadi selama ini elo
ngeliatin Rio gitu shill selama pelajaran?” Ledek cakka
“Apaan sih, kan pas itu
kebetulan aja gue pas nengok kea rah kalian eh dianya pas tidur ” Ucap Shilla lagi
“Bohong” Alvin berkomentar
sedikit sambil meledek shilla
“Tuh kan Alvin aja udah
bilang, lagian waktu kejadian pas di theater lo juga langsung meluk Rio kan?
Ngaku deh lo” Ledek Cakka sambil tertawa dan melirik kea rah Alvin dan Rio. Rio
terlihat geli sendiri saat mengingat kejadian itu.
“Apaan sih kka lagian kan
pas itu gue takut banget. Yah gue asal peluk yang ada didekat gue lah” Ucap
shilla kesal
“Jelas jelas yang deket
sama lo saat itu Cakka eh elo larinya ke Rio, ngeles mulu lo” Ledek Alvin sambil
melirik kea rah Cakka yang masih cengengesan
“Emang waktu itu lo meluk
rio shill?” Tanya sivia
“Nggak tahu deh vi, gue
lupa” Jawab shilla ketus kemudian ia mengambil ranselnya dan segera memakainya
ia terlihat seperti ingin cepat cepat melarikan diri dari situ.
“Mau kemana shill?” Tanya
Alvin
“Pulang” Jawab Shilla
ketus
“Jiah ngambek nih kka,
tanggung jawab donk” Ucap Alvin
“Enak aja suruh Rio aja
tuh yang tanggung jawab” Ledek cakka yang membuat muka shilla semakin memerah.
“Udah udah kalian ini kaya
anak kecil aja” Sivia mencoba menyela pembicaraan mereka semua
“Tau tuh vi, cabut yuk
bête gue disini lama lama. Bisa bisa gue jadi korban bully mereka nih” Ucap
shilla sambil berdiri dari bangkunya dan memegang tangan Sivia agar ikut
bersamanya. Sivia hanya nyengir kearah Alvin, Rio dan Cakka.
“Kita pergi duluan yah”
Ucap sivia sambil melambaikan tangan kea rah mereka bertiga.
“Elo sih, jadi pergi kan”
Ucap Rio sambil berusaha mengejar Sivia dan Shilla
“Ya nih anak udah
dibantuin juga, yaudah kita susul mereka yuk vin” Ucap Cakka. Kemudian mereka
menyusul Shilla dan Sivia agar bisa pulang bersama sama.
Quotesshivers
Ditengah perjalanan mereka
memutuskan untuk mampir kerumah Sivia sejenak agar dapat mengobrol tentang apa
yang mau mereka lakukan. Mereka punya waktu libur hanya 3 hari saja dan setelah
itu mereka harus kembali lagi ke sekolah dan melanjutkan aktivitas mereka lagi.
“Guys, ada rencana gak
kita mau kemana gitu” Rio membuka topic perbincangan pada saat itu.
“Gak ada, kayaknya gue mau
tidur aja deh dirumah” Alvin menjawab pertanyaan Rio
“Gue juga kayaknya gue
mesti nyari calon baru lagi” Ucap cakka dan kemudian ia melihat ada bantal
bantal yang mengenai mukanya. Rio hanya nyengir saat ia melihat Cakka menoleh
ke arahnya.
“Ya elo kagak seru ah kka,
pacar mulu yang diurusin” Ucap Shilla
“Hehe emang kalian punya
rencana apa?” Tanya Cakka kembali
“Itu yang tadi gue Tanya
ke elo, plis deh lo jangan Tanya lagi” Ketus Rio
“Oh iyayaya sorry yo”
Lirik cakka
“Guys lihat gue nemu ini
di laci meja nyokap gue. Lihat deh kayaknya bagus untuk kita ke sini besok”
Sivia datang dari dalam kamar dan menyerahkan sebuah majalah yang berisi suatu
artikel tentang sebuah taman bermain.
“Dark Park? Apaan tuh?”
Tanya Rio setelah melihat judul yang tertera dengan tulisan yang lumayan besar
disitu
“Disini ditulis itu adalah
tempat bermain gitu. Mungkin kaya sejenis Dufan atau Taman rekreasi gitu kali
yah” Ucap Sivia
“Ah gak seru ah, masa iya
kita udah gede masih ke tempat bermain buat anak anak” Sela Alvin
“Iya lagian kan ngapain kita
jauh jauh ke situ kalo untuk main kora kora atau bom bom car aja” Jawab Cakka
dan Rio pun mengiyakan pendapat cakka
“Tapi tunggu dulu baca deh
ini” Ucap Sivia lagi
“Khusus untuk pecinta
Horor. Datang dan Uji nyalimu disini. Buktikan bahwa kamu memang benar benar
tidak takut dengan apapun” Rio membaca apa yang ditulis di artikel itu
“Nggak mau ah, horror.
Kalian kan tahu gue gaksuka dengan horror” Jawab shilla
“Bilang aja lo pengen
meluk Rio lagi, kesempatan dalam kesempitan” Ledek cakka kembali, shilla
langsung melempar bantal yang didekatnya ke wajah cakka. Sedangkan cakka hanya berpura
pura seperti kesakitan. Kemudian ia melihat artikel itu kembali dan tersenyum
lebar
“Wow keren, kayaknya bakal
seru nih” Ucap Cakka sambil melihat lihat tulisan yang ada di artikel itu lagi
“Lihat nih guys, lokasinya
gak jauh kok dari sini” Cakka menunjuk pada alamat yang tertera disitu.
“Mumpung kita libur 3 hari
gimana kalo kita kesana besok, kan siapa tau disana kita bakal nginep karena
kita belom main semua permainan yang disitu” Ucap Rio
“Boleh, gue setuju” Ucap
Sivia
“Kalian gimana? Mau ikut
gak? Apa kalian takut?” Ucap Rio sambil melirik kea rah Alvin dan shilla.
“Enak aja, gue ikut.”
Jawab Alvin segera
“Apa ini gak bahaya yah?
Kok gue jadi takut yah” Jawab shilla
“Yah shilla, kalo lo gak
mau naik permainannya nggak apa apa kok. Atau elo mau ngabisin liburan lo naik
bebek bebekan disawah gitu? “ Ledek Cakka disambut oleh tawa Sivia, Alvin dan
Rio
“Enak aja, emang gue
apaan. okeh. Gue ikut.” Ucapnya lagi sambil memasang muka cemberut.
Esoknya mereka terlihat
sudah berkumpul di depan rumah Alvin. Dan mereka terlihat sibuk dengan membawa
tas mereka yang berisi beberapa pakaian dan makanan makanan kecil agar dapat
mereka makan di sana.
Quotesshivers
“Guys udah siap? Kita
berangkat sekarang?” Ucap Alvin
“Yoi broh” Ucap mereka
kemudian terlihat Mama Alvin datang dan menebar senyum ke mereka terlihat pula
ada gadis di samping Mama Alvin itu.
“Kalian mau berangkat
sekarang?” Tanya Mama Alvin
“Iya tante, kita permisi
dulu yah” Ucap Shilla sambil menyalam Mama Alvin diikuti oleh anak anak yang
lain
“Hai Chelsea” Sapa Cakka
pada gadis disamping mama Alvin itu. Nampaknya gadis itu terlihat begitu cuek.
Yah dia Chelsea adiknya Alvin.
“Sepertinya dia mewarisi
sifat seperti kakaknya” Ucap Rio sambil berbisik pada Cakka
“Chelsea ditanya kok diem.
Nggak boleh gitu dong sayang” Tegur Mama Alvin kemudian Chelsea langsung pergi
begitu saja dari hadapan mereka tanpa menjawab teguran dari Mamanya itu dan
berjalan menuju mobil Mamanya yang diparkir disamping mobil Alvin itu.
“Maaf yah kita lagi buru
buru jadi mungkin tadi dia jadi gak sempat untuk jawab pertanyaan nak Cakka”
Jawab Mama Alvin lagi
“Iya gapapa kok Tante,
saya ngerti kok” Ucap Cakka sambil tersenyum
“Tante mau kemana
emangnya? “ Tanya shilla
“Tante mau nganterin
Chelsea ke Psikolog dulu” Jawab Mama Alvin
“Siapa yang gila tante? Eh
maksud saya siapa yang mau diperiksa?” Tanya Cakka
“Chelsea nak. Akhir akhir
ini dia terlihat aneh. Yasudah saya permisi dulu yah. Alvin kamu hati hati
nyetirnya kamu itu lagi bawa anak orang” Ucap mama Alvin
“Iya ma” Ucap Alvin sambil
permisi dan pelukan dengan mamanya kemudian anak anak CRASS memasuki mobil
Alvin dan siap siap berangkat ke DarkPark.
Sebuah tempat yang
menyediakan wahana permainan namun serba seperti horror. Mereka mengira bahwa
tempat itu seperti tempat tempat rekreasi lainnya.
Namun dugaan mereka
sepertinya salah. Kali ini mereka akan dibawa ketempat permainan yang mungkin
akan membuat nyali mereka benar benar ditantang. Nyawa mereka pun menjadi
taruhannya disini.
Quotesshivers
“Chelsea sakit apa sih
vin?” Tanya Cakka saat ditengah perjalanan
“Nggak tahu gue. Gila kali
tuh anak” Jawab Alvin asal
“Alvin. Kok lo ngomong
gitu dia kan adek lo” Ketus shilla
“Iya vin, masa lo ngomong
gitu tentang adek lo” Ucap Sivia sambil mengambil sebuah potato yang ada
ditangan Rio, sehingga membuat Rio dan Sivia berebutan potato untuk sejenak.
“Ya maksud gue akhir akhir
ini dia tuh aneh. Masa waktu gue sama nyokap dan dia pulang dari rumah tante
sambil jalan pas gelap gitu dia tiba tiba jerit jerit gitu. Aneh kan. Padahal
pas gue dan nyokap gue lihat nggak ada apa apa disitu” Jelas Alvin
“Mungkin dia emang lihat
sesuatu kali” Kata Rio
“Iya vin, siapa tahu dia
emang lagi ada masalah disitu dan dia jadi seperti itu. Loe udah nyoba ngomong
sama Chelsea vin?” Tanya shilla
“Belom. Besok kali” Ketus
Alvin
“Kalo elo nggak mau
ngomong gue aja yang ngomong gimana?” Tanya shilla
“Ya boleh lebih baik elo
aja deh. Kalian kan sama sama cewek. Kali aja dia malu cerita ke gue gitu”
Terang Alvin
“Gue boleh ikut nggak?
Siapa tahu dia butuh bahu atau pelukan gitu” Ucap cakka yang langsung dibalas
oleh jitakan dari Sivia
“Sakit tahu vi” Cakka memegang
kepalanya itu sedangkan sivia ia tak menggubrisnya. Kemudian mereka tertidur
pulas. Hanya Rio dan Alvin yang masih terjaga karena mereka bertugas sebagai
pemandu arah disitu.
Lama sudah mereka didalam
mobil. Nampak Sivia yang merasa bosan Ia mencoba ingin tidur namun tak bisa untuk
tidur. Sivia membuka matanya sekilas lalu menebarkan pandangan ke samping kiri
dan kananya kemudian mendengus kesal. Sivia merasa dia ingin bergerak bebas.
Dia tak ingin terus terusan diapit oleh Shilla dan Cakka yang berada
disampingnya. Tidurnya tak nyaman ia tak bisa bergerak ke sana kemari. Ia
melihat ke luar jendela Nampak hamparan kosong yang ia lihat. Hanya ada
beberapa pohon yang bisa dihitung jumlahnya. Semua yang ia lihat seperti
kosong.
“Vin, masih lama yah? Ini
dimana sih?” Tanya sivia pada Alvin yang terlihat masih menyetir
“Gue kagak tau vi, menurut
google maps ini lokasinya sih bentar lagi kita udah nyampe. Harusnya ada
disekita sini” Jawabny
“Bener tapi kok dari tadi
kaya gak ada tanda tanda atau pamphlet bahkan poster poster yah yang
bertuliskan tentang tempat rekreasi ini” Ucap Rio yang berada di bangku depan
sebelah Alvin.
“Apa kita tersesat?” Tanya
sivia kembali. Alvin dan Rio diam.
Quotesshivers
“Sepertinya” Ucap Alvin
pelan
“Wah, kita tersesat. Guys
kita tersesat” Teriak sivia yang membangunkan Shilla dan Cakka yang masih tidur.
Kini mereka langsung bangun begitu mendengar teriakan Sivia.
“Apa? Tersesat?” Ucap
Cakka
“Beneran kita tersesat?”
Tanya Shilla yang langsung dianggukan oleh Alvin dan Rio
“Oh ini gawat” Ucap shilla
langsung memegang kening kepalanya dan bersender pada kursi mobil itu kembali.
“Ini gara gara elo sih vi”
Ucap cakka
“Kok gue sih” Ketus sivia
“Coba kalo elo nggak kasih
tau tempat kaya gini mana kita semua belum pernah ke daerah sini lagi” Jawab
cakka
“Loh kok elo nyalahin gue,
kan elo juga yang setuju malah elo yang paling antusias pengen kesini” Jawab
sivia
“Gue kan cuman penasaran”
Ucap Cakka
“Yah gue kan cuman kasih
saran aja daripada lo ngelirik cewek cewek gak jelas itu bukan liburan” Jawab
sivia lagi
“Yee suka suka gue donk”
Ketus Cakka
“Ya ini juga suka suka gue
mau ngasih tau tempat apaan” Ketus sivia lagi
Nampaknya mereka berdua
terlihat dalam pertengkaran yang cukup panjang. Rio terlihat hanya
menghembuskan nafasya dilihatnya shilla dari kaca mobil terlihat shilla seperti
cemas. Ia pun tak bisa mengungkiri bahwa tersesat adalah hal yang paling buruk
dalam suatu liburan
“Hey cukup. Berhenti
berbicara” Ucap Alvin yang langsung mengerem mobilnya dan membuat seisi mobil
kaget dan melihat Alvin
“Apa apaan sih lo vin, lo
mau kita mati karna sakit jantung gitu” Jawab sivia sambil berusaha mengatur
nafas agar ia bisa tenang kembali
“Iya kenapa sih vin lo kok
tiba tiba ngerem mendadak gitu?” Tanya shilla
“Guys kita udah nggak
tersesat lagi. Tempat yang kita cari ada didepan kita. Lihat itu” Jelas Alvin
sambil menatap apa yang ia lihat didepannya. Rio, Shilla, Sivia dan Cakka juga
menatap apa yang ia lihat didepannya sambil menganga dengan terkagum kagum.
Quotesshivers
“Wow its Fantastic” Jawab
Rio
“Ini benar benar hebat”
Jawab Cakka
“Apa ini benar benar
tempat yang kita cari?” Tanya Sivia dan dijawab oleh anggukan mereka
“Ini sulit dipercaya” Ucap
Sivia.
Terlihat didepan mereka
ada gerbang tinggi yang terbuat dari besi besi besar. Nampak diatasnya itu
sangatlah runcing. Mereka berfikir mungkin pagar itu dibuat runcing agar
menghindari orang orang yang berniat jahat memasuki kawasan mereka. Dan mereka
melihat sebuah patung raksasa berwarna hijau besar dan sedikit gelap warnanya
atau bisa dibilang agak kusam. Mungkin bentuk patung itu sama sepeti dinosaurus
yang memiliki gigi taring yang tajam kuku kuku besar mata yang bulat melotot
dan seperti hendak keluar. Bahkan terlihat beberapa darah menempel disela sela
mulutnya. Dan satu lagi dari mulutnya mengeluarkan seperti cairan bening
seperti menandakan ia baru saja menyantap seekor binatang dan ia terlihat
seperti sangat lapar dan ingin mencari mangsa selanjutnya.
“Wow. Apa kalian berfikir
kalau patung yang ada didepan kita ini seperti beneran?” Ucap Cakka
“Ya ini seperti sungguhan”
Jawab sivia
“Apa kita benar benar mau
masuk ke dalam?” Tanya Shilla
“Ayolah shilla siapa tau
kamu akan menemukan bianglala atau permainan bebek bebekan didalam juga” Ledek
cakka
“Berhentilah meledekku
Cakka” Ucap shilla kesal
“Ayo kita masuk. Dan siap
siaplah kita akan uji nyali disini” Ujar Rio dan mobil mereka terlihat mulai
masuk kedalam dan mereka mencari parkir mobil mereka mencari yang sejuk dan
dibawah pohon.
Mereka mulai keluar dari
mobil. Mereka mulai melihat ke sekeliling mereka namun mereka melihat bahwa
tempat itu tidak terlalu ramai atau bisa dibilang jumlah pengunjung disitu bisa
dihitung dalam jari saja termasuk mereka. Mereka berfikir bahwa mereka tak akan
capek untuk mengantri menikmati wahana permainan yang ada didalamnya.
Rio terlihat sedang
membeli beberapa tiket masuk sambil menunggu Rio, Shilla menatap sekelilingnya
ia melihat beberapa pengawas memakai topeng seperti yang ada di film scream dan
baju mereka yang terlihat seperti baju vampire yang ada difilm film vampire
yang sering ia tonton bersama sivia. Bulu kuduknya merinding. Yah ia memang tak
suka dengan hal hal berbau horror seperti ini apalagi semenjak theater itu ia
paling phobia mendengar suara jeritan. Bahkan ketika ia membuka lokernya saja
ia masih merasa deg degan dan tentu saja melihat darah adalah hal yang ia
benci. Padahal ia bercita cita menjadi seorang dokter.
“Ayo kita masuk. Ini 5
tiket masuk sudah ada digue. Gila tiketnya murah banget hanya 1000 rupiah” Ucap
Rio antusias
“Masa sih? Kalo gitu besok besok kita mesti kesini lagi” Ucap Cakka
“Tadi katanya gak suka”
Ledek sivia
“Hehe itu kan tadi pas
kita tersesat. Tapi setelah dilihat tempat ini sepertinya mengasyikkan” Ucap
Cakka kembali
“Baiklah mari kita masuk”
Ucap Alvin
“Shill, lo kagak masuk?”
Tanya Rio
“Masuk kok” Jawab shilla
yang masih melihat kesekelilingnya kemudian berjalan dibelakang Rio
Terlihat ketika mereka
masuk ada 2 orang penjaga disitu. Mereka tidak bisa melihat wajah asli mereka
karena mereka memakai topeng scream. Mereka berfikir mungkin itu memang
diwajibkan agar terlihat menakutkan.
“Selamat Datang di Dark Park.
Disini kalian bisa mencoba wahana wahana yang belum pernah kalian coba
sebelumnya di tempat rekreasi lainnya. Tempat bermain kita berbeda karena
disini kalian akan melihat yang benar benar seperti nyata. Tolong pastikan anda
dapat menjaga diri dan keluar dari sini dengan selamat. Terimakasih dan Selamat
bersenang senang” Ucapnya sambil tersenyum datar. Anak anak CRASS nampaknya tak
peduli dengan ucapan penjaga itu mereka langsung masuk begitu saja terlihat berbagai
macam wahana yang ada didepan mereka dan beberapa penjaga yang terlihat sama
seperti didepan. Penjaga disini semua terlihat memakai topeng serta baju
vampire yang sama mungkin akan sulit untuk membedakan satu sama lain diantara
mereka bahkan tingginya pun hampir terlihat sama.
“Ini benar benar seperti
sungguhan” Ucap Cakka sambil melewati penjaga itu. Cakka melihat wajah datar dari
penjaga penjaga disitu.
“Hey apa yang akan kita
coba pertama kali?” Rio bertanya pada seluruh teman temannya itu
“Mungkin kita ke sana dulu
agar kita tahu apa yang akan kita coba” Jawab Alvin dan anak anak CRASS
berjalan kearah suatu permainan. Disamping mereka Nampak sebuah pamflet dengan
tulisan
Quotesshivers
“BERHATI HATILAH DENGAN
LANGKAHMU. SIAPA TAHU LANGKAHMU DAPAT MEMBAWAMU KE ARAH KEMATIAN”
“Gila. Mengapa mereka
menaruh tulisan seperti itu disini” Ucap Rio sambil melihat tulisan tulisan
yang lain
“Mungkin agar ini terkesan
sangatlah horror” Ucap Alvin
“Aku rasa disini tidak
benar benar menyenangkan” Ucap Shilla
“Yah setidaknya sampai
kamu menemukan bianglala atau odong odong disekitar sini shill” ledek cakka
kembali. Shilla kembali memasang wajah cemberut. Ia tahu bahwa horror ini
membuatnya seperti orang yang sangat ketakutan. Mereka kembali lagi melihat
lihat sekitar. Seperti tidak ada orang yang terlihat berlalu lalang disekitar
tempat rekreasi ini. Semua terlihat sepi.
“Apa cuman kita yang ada
disini?” Tanya sivia. Sepertinya sivia sudah mulai merasa aneh dan ganjil
dengan taman ini.
“Aku rasa begitu” Jawab
Rio
“Sudahlah, lihat itu” Kata
Cakka sambil menunjuk depan. Tepat kea rah yang ditunjuk oleh cakka ada
pamphlet bertulis
“KALIAN SEDANG MEMASUKI
DAERAH VAMPIRE. BERHATI HATILAH DAN JAGALAH LEHER KALIAN AGAR TIDAK DIGIGIT
MEREKA”
“Konyol. Bagaimana mungkin
mereka menamakan ini daerah vampire” Ucap Cakka
“Aku penasaran dengan
vampirenya” Ketus Alvin sekilas ia melihat keadaan sekitarnya.
Mereka terus berjalan
pelan sambil melihat kea rah sekeliling mereka. Terlihat bangunan tua bahkan
Nampak pohon tua disekeliling mereka. Terdengar seperti suara anjing melolong
pada saat itu. Suara lolongan anjing itu sangat menakutkan. Lolongannya
terdengar seperti rintihan. Rintihan yang menandakan bahwa ada sosok vampire
atau hantu sedang berada disitu. Ada bayang bayang vampire di balik balik
pohon. Seorang vampire mulai mendekat kea rah Sivia. Dan ketika berada didekat
sivia, sivia langsung terjatuh dan kemudian Sivia menjerit.
Quotesshivers
“AHHHH” Jerit sivia
terdengar keras hingga membuat Alvin dan Cakka yang berjalan didepan bergegas
lari menuju Sivia. Dan Rio serta shilla yang berada dibelakang langsung berlari
menghampiri sivia. Namun mereka kaget saat mereka melihat ada vampire yang
berada di samping sivia. Bahkan Alvin yang terlihat tadi ingin menolong sivia
ia malah mundur beberapa langkah. Ia melihat vampire itu menjulurkan tangannya
kepada Sivia dan tersenyum kea rah sivia. Serta memberikan sebuah botol yang
berisi minuman berwarna merah. Seperti darah warnanya. Muka sivia sangat pucat
ia benar benar takut pada saat itu.
“Maaf menakutkanmu. Aku
hanya ingin kamu menerima ini. Kamu pengunjung yang beruntung hari ini. Kamu
mendapatkan Jus Darah segar dari kawasan vampire. Terimakasih.” Ucap vampire
itu sambil memberikan botol jus itu pada sivia kemudian berjalan menjauhinya
dan melihat kea rah anak anak CRASS yang lain. Begitu vampire itu pergi anak
anak CRASS langsung menghampiri mereka bahkan shilla nampaknya ia sedikit
menangis karena ketakutan.
“Benar benar gila” Ucap
Rio sambil membantu mengambil tas sivia yang terjatuh. Shilla membantu sivia
berdiri tubuh sivia benar benar bergetar. Tangan sivia terlihat dingin. Bahkan
muka sivia terlihat sedikit pucat.
“Kamu nggak apa apa kan
vi?” Tanya Shilla
“Nggak apa apa kok shill,
mungkin tadi gue Cuma shock aja.” Jelas sivia sambil mencoba tersenyum walaupun
tak bisa dipungkiri bahwa sivia benar benar merasa ketakutan
“Apa mereka gila. Tadi itu
terlihat seperti vampire beneran yang ingin menghisap leher manusia” Ucap Cakka
“Bahkan aku mengira bahwa
itu sungguhan. Dan tunggu dia ngasih apa ke kamu vi?” Tanya Alvin
“Ini. Dia ngasih aku botol
dan didalamnya air berwarna merah. Dia mengatakan ini Jus Darah Segar” Jawab
sivia sambil memberikan minuman itu pada Alvin
“Aku nggak mau meminumnya.
Kalau kamu mau minum gapapa kok” Ucap sivia lagi kemudian berusaha berjalan
dengan dibantu oleh Shilla
“Aku juga nggak mau. Lebih
baik kita buang saja” Ucap Alvin dan langsung membuang botol itu ke tempat
sampah yang ada disekitar situ.
“Aneh sekali tempat
sampahnya berbentuk kepala yang mempunyai mulut sedang terbuka lebar. Seperti
hendak memakan apa yang orang buang kesini” Batin Alvin
Mereka terus berjalan
kembali menelusuri jalan jalan disitu. Mereka akhirnya menemukan sebuah
permainan yang harus mereka coba. Disitu ada sebuah tulisan yang menarik
perhatian mereka.
Quotesshivers
“TEROWONGAN KEMATIAN”
“JANGAN HARAP KAMU BISA
KELUAR DALAM SINI”
“KAMI PERINGATKAN AGAR
KAMU DAPAT MENJAGA NYAWAMU”
“Ah mengapa tulisan ini
terlihat seperti menakutkan” Ucap Cakka
“Aku rasa tidak. Mungkin
ini dibuat agar yah lebih menjual lagi tingkat horornya. Siapa tahu didalam
hanyalah sebuah terowongan biasa yang pendek” Kata Rio
“Mari kita coba bersama
sama” Kata Alvin sambil menuju ke seorang penjaga yang terlihat menjaga
terowongan itu. Yah ia terlihat sama seperti penjaga penjaga yang telah mereka
lihat sebelumnya.
“Baiklah disini ada 5
terowongan. Silahkan dipilih. Dan saya ingatkan agar kalian memilih terowongan
yang benar benar membuatmu selamat” Kata penjaga itu sambil membuka pintu
terowongan itu satu persatu. Anak anak CRASS menoleh satu sama lain. Mereka
terdiam sejenak
“Silahkan bersenang senang
di terowongan ini” Ucap penjaga itu sambil tersenyum kecut.
“Gue nggak mau masuk” Kata
shilla sambil memalingkan mukanya
“Shill, ini Cuma
terowongan masa iya lo percaya sama yang diomong sama penjaga itu sih” Ucap Rio
“Yah gue juga nggak mau.
Gue sama shilla akan nunggu kalian disini” Ucap Sivia
“Hey girls jangan gitu
donk. Baiklah mungkin kita akan pergi berdua dua” Kata Alvin
“Berdua? Bagaimana dengan
sisa satu lagi?” Tanya Cakka kemudian ia tersadar bahwa kini ia yang hanya
sendiri. Ia melihat Alvin dan sivia langsung pergi begitu juga dengan Rio dan
Shilla.
“Hey apa kalian berniat
untuk membuatku berjalan seorang diri di situ?” Ucapnya dan sepertinya Alvin
dan Sivia berjalan menuju terowongan bernomor dua. Sedangkan Rio dan Shilla
menuju terowongan bernomor 4.
“Setidaknya jika aku tahu
mereka mau mengambil kesempatan dalam kesempitan seperti ini aku akan mengajak
seseorang” Ucap Cakka
“Mau bersamaku?” Ucap
seseorang dari belakang
Ketika cakka menoleh
dilihatnya orang berambut panjang namun mukanya seperti pucat asam. Tak
terlihat senyum sedikitpun dan kemudian cakka hanya diam dan mengambil langkah
langsung ke terowongan nomor lima dengan berlari.
Quotesshivers
Terowongan 2 (Alvin &
Sivia)
“Gelap banget disini Vin?”
Kata sivia sambl berjalan mengikuti Alvin
“Gue juga tahu vi disini
gelap” Kata Alvin sambil mengeluarkan ponselnya dan terlihat ponselnya
mengeluarkan sinar dan Alvin memanfaatkan sinar itu agar membuat terang sedikit.
“Vin itu apaan?” Tanya
Sivia
“Yang mana?” Tanya Alvin
“Disampingmu! Awas
Vin” Teriak sivia
“Lari vi!! Ini kucing
hutan!!!!!!!!!!!” Teriak Alvin dan ia langsung menarik tangan sivia sehingga
mereka langsung lari agar tidak terkejar oleh kucing hutan itu.
Terowongan 4 (Rio &
Shilla)
“Bagaimana kita bisa
melihat sekeliling kalo gelap seperti ini?” Tanya Rio
“Entahlah. Yang jelas aku
ingin cepat cepat keluar dari sini” Ucap Shilla
“Hey itu ada orang ayo
kita kesana” Teriak Rio
“Hai kalian juga sedang berlibur
disini?” Tanya Rio sambil menepuk pundak orang itu. Ia tersadar orang itu tak
menoleh. Ketika ia mencoba berada didepan orang itu. Rio hanya bisa menjerit
dan menarik tangan shilla juga.
“Shilla! Lari.. Ini
Tengkorakkkk” Teriaknya dan kemudian berlari disusul oleh Shilla
Terowongan 5 (Cakka Alone)
“Tempat apaan ini. Tak
terlihat seperti terowongan” Ucapnya lagi
Tiba tiba ia mendengar
suara seperti lolongan anjing dan mendekat ke arahnya. Saat ia melihat ke
belakang tak ada apapun dibelakangnya. Cakka kembali melanjutkan perjalanannya.
Namun ketika ia hendak sampai ia melihat ada dua orang yang seperti terlihat
sesosok malaikat pencabut nyawa. Mereka langsung berlari kea rah cakka. Cakka
yang menyadari itu hanya bisa terkejut dan berlari. Jantungnya tidak karuan
lagi. Detakannya sangat terasa. Sekujur tubuh cakka serasa berkeringat padahal
diruangan itu tidak panas malah sebaliknya. Cakka mengakui bahwa ini adalah hal
yang menyeramkan. Ia segera bergegas menuju pintu keluar dari terowongan itu.
“Akhirnya gue keluar!
Seram sekali disana” Ucap Cakka menggerutu sambil menoleh kea rah pintu yang
membawanya keluar dari terowongan tersebut
Quotesshivers
“Cakka cepetan kesini” Terlihat
Shilla yang sedang berteriak memanggilnya. Cakka melihat bahwa teman temannya
sudah berkumpul disitu. Raut muka mereka tampak tegang. Sama sepertinya.
“Lo tadi kencing di celana
nggak?” Cetus Rio sambil tertawa
“Enak aja, lo kira gue
bayi apa” Jawab cakka dengan muka datar
“Tadi bener bener serem.
Masa gue sama Alvin nemu kucing hutan. Aneh kan masa didaerah kaya gini ada
kucing hutan” Ujar Sivia
“Gue juga vi, tadi gue
sama Rio ngelihat tengkorak gitu deh” Ucap Shilla
“Kalian masih mending. Gue
tadi abis ketemu dua malaikat pencabut nyawa. Kayaknya mereka bener bener mau
nyabut gue deh” Kata Cakka dengan gemetar
“Yasudah emang tadi cukup
menegangkan. Sekarang kita lanjut lagi yuk” Ucap Alvin
“Kita kemana lagi vin?”
Tanya Cakka
“Entahlah. Kita llihat
lihat dulu mana wahana yang mau kita coba” Ucap Alvin kemudian berjalan ke
sekitar diikuti oleh yang lain.
Saat mereka berjalan jalan
mereka melihat ada beberapa orang disitu. Namun wajah mereka pucat. Entahlah
mungkin mereka tegang seperti yang dirasakan anak anak CRASS saat ini. Setiap
berjalan dan melewati gedung gedung yang memuat wahana mereka terus membaca
tulisan yang tertera dalam pamphlet pamphlet itu.
“THEATER BONEKA”
“LIHAT BONEKA BONEKA ITU
AKAN MENYERANGMU DAN MEMASUKI MU”
“Mau ke sini?” Tanya Alvin
dan mereka semua menggeleng kepala
“Gue gak mau berhubungan
dengan yang namanya theater” Ucap shilla kemudian berjalan lagi.
“ISTANA BUAYA”
“DISINI TERDAPAT KERAJAAN
BUAYA YANG SELALU HAUS MENCARI MANGSA. APA KALIAN TUMBAL TUMBAL BUAYA ITU?”
Mereka terus menelusuri
sesuatu wahana yang mungkin tidak terlalu menyeramkan namun mengasyikkan. Tapi
sepertinya wahana wahana ini benar benar menakutkan.
“KINCIR ANGIN MULUT”
“MASUKLAH DAN SIAP SIAPLAH
KAMU AKAN DIMAKAN DISINI”
Sepertinya mereka sudah
agak kelelahan mencari wahana yang cukup aman bagi mereka. Mereka duduk sejenak
untuk mengusir lelah mereka
“Hey lihat itu sepertinya
bagus deh” Tunjuk Rio pada sebuah tulisan
Quotesshivers
“RAMALAN KEMATIAN”
“APAKAH KAU PERCAYA BAHWA
HARI INI ADALAH KEMATIANMU?”
“wow keren mari kesitu.
Siapa tahu gue bisa nemu jodoh gue” Ucap cakka yang langsung berlari menuju
ruangan itu.
Anak anak CRASS masuk
keruangan itu. Nampaknya tak ada orang. Ruangan itu terlihat sangat sunyi dan
pengap. Udara dingin pun menyelimuti ruangan itu. Disamping ruangan itu
terlihat beberapa tanggal tanggal aneh. Dan kata kata aneh. Mungkin itu adalah
sebuah ramalan menurut mreka.
“Hallo? Apa ada orang
disini” Teriak Cakka
“Hallo! Permisi kita mau
ngeramal” Teriak Rio juga. Anak anak yang lain hanya mengikuti mereka saja
mereka tak tertarik untuk menghabiskan suara mereka untuk berteriak teriak
keras lagi setelah insiden terowongan tadi.
“Ada yang bisa saya bantu”
Datanglah seorang nenek nenek yang terlihat sangat tua. Bahkan tulang tulangnya
sudah bisa terlihat. Dia sangat kurus. Pakaian yang ia kenakan mungkin sedikit
mirip dengan seorang pipiyot tokoh nenek sihir yang pernah mereka baca disebuah
majalah anak anak dulu.
Anak anak CRASS nampaknya
kaget melihat nenek itu. Mereka menatap nenek itu dari bawah ke atas dan
memastikan bahwa yang ada didepannya itu adalah seorang nenek sungguhan bukan
sebuah tengkorak berjalan.
“Permisi nek kita mau
meramal” Cakka menjawab dengan antusias walau ia terlihat sedikit gugup pada
awalnya.
“Baiklah silahkan duduk”
Ucap nenek itu mempersilahkan mereka duduk
“Duduk dimana nek?” Tanya
shilla
“Disitu” Tunjuk nenek itu.
Quotesshivers
Mereka terkejut dengan
melihat apa yang sudah nenek itu tunjuk. Mereka melihat sebuah badan seperti
badan manusia yang tergeletak dibawah. Hanya beralaskan sebuah kain tipis yang
menutupi beberapa tumpukan badan yang disusun berderet memanjang namun mereka
dapat melihat darah kering yang tertinggal dibadan itu. Itu badan terlihat
seperti sungguhan. Saat mereka mencoba duduk mereka merasa bahwa badan itu
terasa sedikit empuk. Seperti badan sungguhan. Tapi mana anggota tubuh lainnya
jika tak ada badannya?
“Siapa yang duluan diramal?”
Tanya nenek itu sambil mempersiapkan perlengkapan ramalannya dan mengaturnya
secara rapi diatas tempat ia meramal
“Dia nek. Dia yang mau
diramal. Bukan kita” Ucap Alvin sambil menunjuk kea rah Cakka yang duduk
disampingnya itu
“Eh apa apaan sih. Kok
cuman gue? Jadi kalian nggak mau diramal gitu?” Tanya Cakka kembali dan semua
terlihat menggeleng kepalanya. Cakka hanya kesal melihat mereka.
“Bagaimana mungkin hanya
gue yang diramal” Ucap cakka kemudian ia mengulurkan tangannya kepada nenek itu
“Bagus ulurkan tanganmu
lebih dekat cu” Ucap nenek itu
“Sejak kapan gue jadi cucu
nenek ini?” Batin cakka sambil megulurkan tangannya lebih panjang lagi
“Bagus.” Jawab nenek itu
sambil melihat tangan cakka lagi
“Apanya yang bagus nek?”
Tanya sivia. Anak CRASS hanya terdiam saat mendengar penyataan sang nenek itu
“Yah bagus”
“Maksud nenek?” Tanya
Cakka serius
“Bagus kematianmu adalah
saat ini dan detik ini juga” Ucap nenek itu. Anak anak CRASS terkejut mendengar
ucapan nenek itu mereka saling berpandangan saling tak percaya kemudian
tertawa.
“Nggak mungkin” Jawab
Alvin
“Yah tidak mungkin gue
masih sehat aja kok” Celutuk Cakka sambil menunjukkan ototo otot lengannya.
“Nenek pasti bercanda kan?”
Ledek Rio
“Tidak saya tidak
bercanda. Saya akan memakan dia. Dan memakan kalian” Ucap nenek itu sambil
melotot matanya tajam memerah. Ia mulai bangkit dari tempatnya kemudian melotot
ke anak anak CRASS. Anak anak CRASS mundur dan bergegas bangkit dari situ.
“Lari guys” Perintah Alvin
“Kita dalam bahaya” Tutur
Rio sambil berlari
Mereka semua berlari
menuju pintu keluar ruangan itu namun ada tangan yang memegang kaki shilla.
Shilla menjerit ketakutan. Tangan itu mempunyai kuku panjang yang menyakitkan.
“Tolonggg” Rintih Shilla
Alvin, Rio, Cakka dan
Sivia menoleh lalu Rio mengisyaratkan sesuatu pada Alvin.
“Gue akan kesana” Ucapnya
sambil berlari kea rah Shilla. Dia menarik shilla dan menginjak tangan itu.
Ketika tangan yang dia injak sudah lepas muncul tangan tangan lagi dari bawah
lantai. Dan terlihat nenek itu sedang mengejar mereka. Shilla dan Rio langsung
berlari keras ke arah Alvin, Cakka, dan Sivia. Akhirnya dengan nafas yang
terengah engah, detak jantung yang tidak karuan serta keringat membasahi tubuh
mereka pada akhirnya mereka bisa keluar dari ruang ramalan kematian itu. Muka
mereka pucat dan sangat tegang.
“Gila tadi itu apaan yah.
Bener bener keterlaluan” Kata Rio sambil mengatur nafasnya
“Bisa gila gue lama lama
disini. Ayo kita pulang sekarang” Ujar Shilla yang terlihat masih memegangi
dadanya dan berusaha mengatur nafasnya
“Iya gue juga udah nggak
kuat lagi” Celutuk Sivia
“Baiklah kita akan pulang.
Tapi dimana pintu keluarnya?” Tanya Alvin
Quotesshivers
Mereka memandang ke
sekitar mereka. Tak ada ruangan apapun hanya sungai yang terlihat didepan
mereka dan beberapa penjaga yang terlihat disitu. Mereka pun berjalan kea rah
penjaga yang berada disitu.
“Permisi, dimana pintu
keluar?” Tanya Rio
“Kalian harus melewati
Sungai Mati ini kemudian kalian akan menemukan tempat kalian” Kata pengawas itu
datar. Dan ia tersenyum kecut lagi.
“Maksud anda apa?” Tanya
Alvin
“Naiklah” Ucap pengawas
itu sambil memberikan sebuah perahu yang berbentuk seperti peti. Dan peti itu
ada 5 buah. Yah masing masing peti bisa berisi sendiri. Kali ini benar benar
sendiri. Anak anak CRASS masih heran memandang perahu peti itu.
“Apa ini bisa membawa kita
ke pintu keluar?” Tanya Sivia
“Yah pintu keluar adalah
kematian kalian sendiri” Ucap penjaga itu kemudian memberikan tanda agar kita
masuk ke dalam perahu itu.
Shilla sangat takut
badannya lemas. Ia tak bisa berbohong jika ia sangat ketakutan kali ini.
Ketakutannya luar biasa. Ia jongkok sambil menangis. Sivia pun begitu. Alvin
masih tak percaya apakah ia harus percaya pada apa yang diucapkan oleh penjaga
ini. Rio dan Cakka hanya bisa melongo saat melihat perahu itu sudah didepan
mereka.
“Ayolah guys ini hanya
permainan” Hibur Rio
“Iya siapa tahu ini
membawa kita ke pintu keluar” Ucap Cakka
“Tapi gimana kalo kita
bakal jatuh dan terkurung didalam perahu itu” Isak Shilla sambil menangis
“Percayalah shill. Kita
pasti tak akan kenapa napa” Hibur Rio sambil membelai rambut shilla untuk
menenangkannya.
“Baiklah mari kita masuk
ke perahu itu” Ucap Alvin
“Mari ini perahu kalian”
Ucap penjaga itu sambil mempersilahkan satu persatu perahu yang ada.
“Tidak kita pergi berlima
dan jika ada sesuatu kita selalu berlima” Kata Alvin pada penjaga itu
“Maksud kalian?” Tanya
penjaga itu
“Kita berlima akan menaiki
satu perahu” Ucap Alvin yang disetujui oleh anak anak CRASS lainnya.
“Tapi tidak bisa” Penjaga
itu berusaha menolak usul Alvin
“Harus bisa” Alvin
berusaha untuk tetap pada pendiriannya
“Baiklah. Kalian harus
jaga keseimbangan jika tidak kalian akan terjatuh disungai” Ucap penjaga itu
“Oke” Jawab Alvin kemudian
menoleh kea rah anak anak CRASS. Dan Sivia terlihat yang pertama memasuki
perahu itu disusul oleh cakka kemudian shilla lalu Rio dan terakhir Alvin. Yah
satu perahu untuk berlima. Dan lebih parah lagi perahu itu kecil.
“Guys perahu ini sangat
kecil bagi kita” Cakka menjawab sambil memegangi bagian samping perahu
“Percayalah cakka.
Setidaknya tidak ada yang terlalu berisi bersama kita” Ucap Rio
“Hey lo ngeledek gue”
Ketus Sivia
“Gue nggak ngeledek lo.
Mungkin elonya yang merasa kali” Kata Rio
“Sudah jika kalian begini
terus perahu ini tidak akan seimbang lagi” Terang Shilla
“Lihatlah itu sudah mulai
terlihat daratan dan tunggu kenapa burung burung itu terlihat mendekati kita?”
Tanya Alvin
“Gawat. Kita akan dimakan
burung burung itu” Celutuk Sivia
“Semuanya berlindung, dan
tutup wajah kalian” Teriak Rio. Mereka pun mematuhi apa yang dikatakan oleh
Rio. Terdengar suara burung burung dengan jumlah yang sangat banyak dan suara
yang berisik berada diatas mereka sekilas. Selang beberapa saat burung burung
itu sudah menghilang entah kemana.
“Apa tadi itu burung
beneran? Apa cuman effect?” Tanya Rio menoleh pada Alvin yang berada
disampingnya
“Entahlah” Ucap Alvin
sambil terus berjaga siapa tahu ada sesuatu yang aneh lagi.
Akhirnya beberapa menit
berlalu kini mereka telah sampai lagi dipermukaan tanah. Mereka merasa lega dan
mereka langsung berlari menuju gerbang keluar. Penjaga terlihat sangat banyak
disitu. Muka mereka datar semua. Karena tidak ingin terjadi apa apa mereka
memutuskan untuk segera berlari meninggalkan tempat ini.
“Guys tadi itu sangat
menyeramkan yah” Ucap Sivia di mobil
“Yah gue nggak mau kesana
lagi” Celutuk Cakka
“Gue juga” Tegas shilla
“Tapi gue heran kenapa
mereka ngebangun permainan seperti itu didaerah ini? Tak ada orang yang
terlihat berlalu lalang disini” Ucap Alvin
“Mungkin agar tidak ada
saingannya” Jawab Rio
“Yah siapa tahu mereka
ingin menciptakan taman horror sungguhan” Kata cakka sambil melihat sekeliling
mereka.
Mereka sudah memasuki
kembali tempat tinggal mereka. Akhirnya mereka lega mereka dapat kembali lagi
kerumah dengan selamat.
Quotesshivers
Sekolah pun masuk kembali
dan mereka terlihat sedang berbincang bincang di kantin. Tiba tiba Sivia datang
dengan muka yang aneh. Muka pucat.
“Guys gue punya berita” Kata
sivia datar
“Apa vi? Lo sakit yah?
Kenapa muka lo pucet?” Tanya shilla sambil memegang kening sivia
“Nggak shill, gue mau
kasih tau kalian tentang DarkPark yang waktu itu kita kunjungi” Ucap sivia
“Apaan, kasih tau aja”
Ucap Rio
Cakka dan Alvin juga menatap
sivia seolah mengiyakan perkataan Rio.
“Taman itu nggak ada” Ucap
sivia dengan pelan
“Maksud lo vi? Lo lagi gak
bercanda kan?” Kali ini cakka berbicara
“Nggak gue nggak
berbohong. Gue denger sendiri dari nyokap gue” Ucapnya kemudian bercerita.
Satu hari setelah bermain
di DarkPark Sivia kembali membantu mamanya didapur. Ia senang sekali jika
disuruh membantu memasak. Baginya memasak itu adalah hal yang menyenangkan.
“Via, gimana liburan kamu
kemarin” Tanya mama sivia yang terlihat sedang mengiris wortel dan beberapa
jenis sayur lainnya.
“Serum ah. Horor banget”
Jawab sivia masih dengan mengaduk aduk sup yang ia buat
“Horor? Emang kalian
kemana? Bukannya kalian pergi ke taman rekreasi?” Tanya Mama sivia kembali
“Iya ma, Taman rekreasi
yang namanya DarkPark. Yang ada dimajalah itu mah” Ucap sivia. Mamanya
menghentikan mengiris itu dan menatap sivia
“Dark Park? Sepertinya
mama pernah dengar deh. Mana majalahnya? Sini mama mau lihat” Ucap mama
kemudian Sivia mengambil majalah itu dan memberikannya kepada mamanya.
“Ini mah” Sivia
menyerahkan majalah itu dan mamanya terkejut melihatnya bahkan ia menjatuhkan
majalah itu.
“Ma, mama kenapa?” Tanya
sivia
“Sayang untunglah kamu
selamat” Ucap mama sivia sambil memegangi muka putrinya itu
“Emang itu kenapa ma?” Tanya
mama sivia
“Itu Taman Setan nak”
“Taman itu nggak pernah
ada sesungguhnya itu hanyalah sebuah mitos. Dan majalah ini adalah majalah
horror. Jadi apa yang ada di majalah ini semua adalah artiket mitos/horror”
Terang mama sivia. Sivia terkejut mendengar pernyataan mamanya.
“Nak beberapa orang yang
memasuki daerah ini jarang ada yang selamat dan kalian selamat. Kalian pasti
nggak aneh aneh disana. Mama harap kalian jangan kesana lagi ya nak. Bahaya
itu” Terang mama sivia kembali. Sivia masih terkejut dengan apa yang ia dengar.
Anak anak CRASS lain masih
tak percaya dengan apa yang ia dengar sama seperti sivia. Namun tak bisa
dipungkiri wajah takut dari mereka mulai terlihat bahkan shilla beberapa kali
berusaha seolah olah sedang menghangatkan badannya.
“Jadi taman itu bener
bener nggak ada?” Tanya Alvin
“Ini benar benar mustahil”
Ucap Cakka
Tiba tiba ada Ms Betty
datang dan menegur anak anak CRASS yang berada disitu
“Hai kalian” Tegur Ms
Betty
“Hai Ms betty ada apa?”
Tanya Rio
“Ini ada surat buat kalian
berlima” Terangnya sambil memberikan surat itu. Anak anak CRASS langsung
menyamber surat itu dan membacanya. Mereka spontan kaget terkejut marah dan
ingin berteriak pada saat itu juga.
“TERIMAKASIH TELAH DATANG
KE DARKPARK! KAMI TUNGGU KALIAN TAHUN DEPAN! KAMI AKAN MENJEMPUT KALIAN”
Muka anak anak CRASS
menegang. Pucat. Mereka saling memandang satu sama lain. Dan berharap bahwa ini
adalah sebuah mimpi. Yah mimpi buruk bagi mereka.
Tunggu Bab selanjutnya yah
Shivers!
Ditunggu kritik dan
sarannya. @quotesshivers
*)Apabila kita menerima
banyak tanggapan dari kalian maka semakin cepat kami akan memposting cerita
cerita kami, jika tidak kami bisa mempostingnya sampai berminggu bahkan
sebulan.
Terimakasih :)
Mau baca lebih santai lagi?
Bisa download File Pdfnya disini
DOWLOAD PDF
Atau mau baca di hp bisa download disini
Mau baca lebih santai lagi?
Bisa download File Pdfnya disini
DOWLOAD PDF
Atau mau baca di hp bisa download disini
No comments:
Post a Comment