Tuesday, July 23, 2013

“Antara Cinta, Materi dan Pengorbanan - Part 1”


“Antara Cinta, Materi dan Pengorbanan”
Part 1

“Malam ini aku memandang bintang dari dekat jendela kamar, rasanya aku ingin sekali pergi mengambil bintang itu tapi aku hanya bisa melihatnya bersinar dengan terangnya hanya dari balik jendela ini, aku ingin suatu saat ada seseorang yang bisa aku lihat sinarnya dan selalu menerangi hatiku seperti bintang itu”

 “Ngelamun mulu, mikirin siapa sih? Gue yah?” Ujar seorang cowok yang terlihat cukup cool
“Apaan sih kak mau tau aja lagian kan ini urusan gue kak, lagi elo pede banget kak, kurang kerjaan banget gue mikirin elo, mending gue mikirin kambing yang ada dipasar sana “ Ujar cewek itu ketus
“Hahaha, iya adekku sayang gue tau kok perasaan elo saat ini, gue kan Cuma mau ngehibur elo, jangan ngambek gitu donk, entar bedaknya luntur lagi kalo loe nangis” Ujar cowo itu sambil mencubit pipi gadis itu
“Ih apaan sih kak jangan asal cubit donk sakit tau, masa Ashilla nangis sih, aku nggak ngambek kok kakk” Ujar si gadis berambut panjang yang bernama shilla itu sambil memegangi pipinya yang merah karena bekas cubitan kakaknya itu.
“Nah gitu donk kakak kan jadi seneng liat kamu udah gak murung lagi sekarang ayo kita kedapur, kamu kan dari tadi pagi belom makan ntar sakit loh, kalo sakit ntar siapa yang tanggung jawab coba? Biaya rumah sakit kan gak murah shill “ Ujar cowok itu sambil memandangi shilla dengan penuh perhatian layaknya seorang kakak yang khawatir tentang adik satu satunya itu.
“Iya kakak Rioku sayang kita makan yuk biar kakak seneng deh, hehe” Ucap shilla dengan ceria sambil menggandeng tangan Rio untuk menuju ke dapur.
Mereka pun pergi ke dapur untuk menyantap makan malam dengan berbagai obrolan yang diselingi dengan tawa renyah yang menghiasi kesunyian malam mereka.
Yah Shilla dan Rio adalah kakak beradik namun mereka bukan kakak adik kandung.  Sejak kecil shilla sudah hidup di panti namun ia tidak betah tinggal disana, baginya hidup dipanti itu seperti narapidana yang selalu terpenjara hidupnya, tidak bisa merasakan betapa luasnya dunia ini sehingga ia mencoba beberapa kali kabur dan setelah berkali kali gagal kabur kini ia berhasil kabur dan akhirnya ia bertemu dengan Rio. Rio yang baru saja ditinggal pergi oleh Ibunya. Ibunya meninggalkan Rio dengan mengatakan bahwa ia akan membelikan Rio sebuah mainan yang besar agar Rio dapat bermain seperti anak anak lainnya. Namun apa yang terjadi berhari hari Rio menunggu ibunya di Terminal namun ibunya tidak kunjung datang. Dan akhirnya Rio memilih untuk sadar bahwa ibunya takkan pernah datang lagi untuk menemuinya. Ia berusaha setegar mungkin menghadapi kerasnya hidup di kota. Ketika itu ia masih seorang bocah yang sedang terlihat berusaha menghidupi dirinya sendiri. Bekerja siang dan malam, mengamen, mengemis, mencopet bahkan pernah ia lakukan demi mendapatkan sesuap nasi. Ia tak pernah memikirkan bagaimana kehidupannya dimasa mendatang. Entah apa cita citanya ia pun tak tahu. Sampai seseorang datang di kehidupannya. Seseorang yang memberi ia sedikit harapan untuk lebih berubah lebih baik lagi.
Malam itu ia melihat ada gadis kecil yang menangis di depan emperan sebuah toko.
“Hiksss..Hikksss…Shilla ada dimana ini? Shilla mau pulang.. Hiks,.. “ Tangis si gadis polo situ
“Adek yang cantik kamu ngapain malam malam sendirian disini? Mama papa kamu dimana?” Ucap Rio yang masih polos saat itu
“Mama papa Shilla udah gada, Aku kabur dari panti asuhan sekarang aku gatau ada dimana Hikksss hiksss..” Ujar shilla sambil menangis
“Oh yaudah kalo gitu kita sama donk, mama kakak juga ninggalin kakak di situ” Ujar Rio sambil menunjuk kea rah bangku yang ada di terminal tersebut.
Shilla memandang Rio dengan seksama. Ia tak tahu harus berkata apalagi. Ia sekarang merasa bersalah karena membuat orang lain merasa bersedih
“Oh gitu ya kak, ya udah kakak jangan ikut sedih donk, kan Shilla jadi gak enak”
“ Hahaha kamu lucu deh pede banget sih aku sedih karena hal kaya gini” Ucapnya dengan nada perlahan
“Ya udah sekarang kamu tinggal sama kakak aja, ya walaupun rumah kakak tidak sebesar rumah rumah yang disana” Ucap Rio sambil menunjuk ke sebuah pemukiman rumah yang cukup bagus rumahnya.
“Mau kok kak, Aku mau tinggal sama kakak. Tapi kak…”
“Tapi apa?”
“Shilla gak punya uang untuk bayar sewa tinggal dirumah kakak, uang shilla tinggal segini” Ujar shilla sambil menunjukkan uang selembar lima ribuan pada rio dan bermaksud menyerahkannya pada Rio
“Hahahah kamu lucu banget deh, siapa juga yang mau minta uang sewa dari kamu. Pokoknya gratis deh. Biaya makannya juga gratis deh. Asal…” Ucap Rio sambil tertawa melihat kepolosan Shilla
“Asal apa kakkk?” Ucap shilla penasaran
“Asal kamu mau bantu bantu beresin rumah, hehehe” Ucap rio sambil meringis
“Oke deh kakkk! Makasih ya kakkk! Pokoknya pekerjaan rumah pasti beres deh ntar sama shilla, kalo bisa sampe rumah kakak kinclong semua deh,hehe” Ucap Shilla sambil memeluk Rio dengan senang.
Semenjak kejadian itu Rio sudah menganggap Shilla seperti adiknya sendiri. Begitu juga dengan Shilla. Rio yang sangat perhatian padanya sehingga Shilla menganggap Rio sebagai kakaknya sekaligus pengganti orang tuanya. Karena hanya Riolah yang dimiliki shilla satu satunya sebelum akhirnya ia menemukan seseorang cowok yang berhasil meluluhkan hatinya, namun ternyata hati tidak sesuai dan tidak berpihak pada kenyataan yang akan terjadi”
∞QuotesShivers∞
“Kak kok tumben udah bangun? Biasanya jam segini masih pules tuh kaya kebo, lebih parah dari kebo malah” Ucap Shilla yang melihat kakaknya Rio sudah terlihat rapi dengan memakai jas lengkap seperti orang yang ingin melamar kerja.
“Iya nih Shill, hari ini kakak mau ngelamar pekerjaan, doain kakak yah supaya kakak diterima trus hidup kita berubah gak kaya gini mulu” Ucap rio sambil membenarkan dasi yang ia pakai
“Tapi kan kakak juga kuliah? Terus kuliah kakak gimana?” Ucap Shilla dengan nada cemas
“Itumah gampang soal kuliah kakak udah ijin shill, sekarang masalah kamu lebih penting sekarang kamu kan udah mau masuk SMA jadi pengeluaran kita pasti akan lebih banyak lagian kasian kamunya daripada nanti berhenti ditengah jalan karena kita sudah kehabisan biaya gimana? “ Ucap Rio dengan pelan dibagian akhirnya
“Tapi kan kak Shilla gak mau kalo kakak harus ngorbanin kuliah kakak hanya karena ini, Shilla gak mau nanti impian kakak terputus hanya karena kakak putus kuliah, pokoknya shilla gak mau kakak berhenti kuliah” Ujar shilla dengan setengah emosi, air mata sudah terlihat membendung dan mengalir begitu saja.
Kemudian mereka diam seketika. Hening. Rio bingung harus menjawab apa. Begitu juga dengan Shilla yang sepertinya masih kaget dengan keputusan yang hendak diambil oleh Rio. Ia tidak ingin melihat kakaknya putus kuliah hanya karena dirinya.
∞QuotesShivers∞
“ Itu dia shill, impian kakak itu hanya satu kakak hanya ingin membahagiakan kamu saja, kakak gak mau kamu sedih shill, kakak hanya ingin melihat kamu tersenyum tanpa ada beban apapun terlintas dipikiran kamu, soal kuliah pasti kakak akan melanjutkannya kok, cuman yah untuk sekarang ekonomi kita memang lagi buruk shill, kakak nggak mau ngeliat kamu juga jadi terbebani oleh semua ini” Ucap rio sambil mengelus pipi shilla dan mengusap air mata shilla.
“Kakak hanya ingin melakukan yang terbaik untuk kamu Shill, karena kamu cuman satu satunya harta benda kakak yang kakak miliki. Kita udah bersama selama 10 tahun. Kakak udah anggep kamu kaya adek kandung kakak sendiri. Maka dari itu kakak juga ingin memberikan yang terbaik buat kamu. ” Ucap rio dengan perlahan agar shilla memahami perkataan Rio dengan baik.
“Biarkan kali ini kakak yang memilih apa yang terbaik untuk kakak dan kamu saat ini ya? Kakak cuman pengin hidup kita maju tidak terus menerus seperti ini” Ucap Rio sambil memandang Shilla untuk melihat apa jawaban dari Shilla.
Namun Shilla tetap diam, Rio sudah tertunduk lemas. Ia masih bingung harus bagaimana lagi ia akan meyakinkan adiknya itu.
“Tapi jangan lama lama ya kak berhenti kuliahnya?” Ujar shilla mengulas senyum di bibirnya itu sambil menatap mata rio
“Iya janji deh” Ujar rio sambil tersenyum dan mengacak acak rambut adiknya itu.
“Udah mandi sana, bau iler lo shill, udah gede kok masih ngences sih, haha” Ujar rio sambil tertawa lepas.
“Ih nyebelin deh, enak aja aku dibilang bau iler kakak kali yang gitu” Ujar shilla membalas perkataan Rio
“ Yeee, enak aja masa seorang Rio yang tampan kaya gini ileran? Mau ditaruh dimana tuh muka gue? “Ujar Rio sambil bercanda
“Ditaruh dikolong tempat tidur, weeks” Ujar Shilla sambil menjulurkan lidah kearah Rio sambil tertawa dan kemudian ia berlari kecil menuju kamar mandi. Rio yang melihat hal itu hanya bisa menggeleng gelenggkan kepalanya. Tidak terasa gadis yang bersamanya selama 10 tahun itu kini sudah menjadi gadis yang dewasa cantik. Laksana seperti bunga desa yang sudah mekar dan membuat banyak orang meliriknya. Namun ada kegundahan yang terjadi di hati Rio juga saat itu.
Bersambung
Kritik & Saran boleh mention @Quotesshivers

No comments:

Post a Comment