“Antara Cinta,
Materi dan Pengorbanan”
Part 1
“Malam ini aku memandang bintang
dari dekat jendela kamar, rasanya aku ingin sekali pergi mengambil bintang itu
tapi aku hanya bisa melihatnya bersinar dengan terangnya hanya dari balik
jendela ini, aku ingin suatu saat ada seseorang yang bisa aku lihat sinarnya
dan selalu menerangi hatiku seperti bintang itu”
“Ngelamun mulu, mikirin siapa sih? Gue yah?”
Ujar seorang cowok yang terlihat cukup cool
“Apaan sih kak mau tau aja lagian
kan ini urusan gue kak, lagi elo pede banget kak, kurang kerjaan banget gue
mikirin elo, mending gue mikirin kambing yang ada dipasar sana “ Ujar cewek itu
ketus
“Hahaha, iya adekku sayang gue
tau kok perasaan elo saat ini, gue kan Cuma mau ngehibur elo, jangan ngambek
gitu donk, entar bedaknya luntur lagi kalo loe nangis” Ujar cowo itu sambil
mencubit pipi gadis itu
“Ih apaan sih kak jangan asal cubit
donk sakit tau, masa Ashilla nangis sih, aku nggak ngambek kok kakk” Ujar si
gadis berambut panjang yang bernama shilla itu sambil memegangi pipinya yang
merah karena bekas cubitan kakaknya itu.
“Nah gitu donk kakak kan jadi
seneng liat kamu udah gak murung lagi sekarang ayo kita kedapur, kamu kan dari
tadi pagi belom makan ntar sakit loh, kalo sakit ntar siapa yang tanggung jawab
coba? Biaya rumah sakit kan gak murah shill “ Ujar cowok itu sambil memandangi
shilla dengan penuh perhatian layaknya seorang kakak yang khawatir tentang adik
satu satunya itu.
“Iya kakak Rioku sayang kita
makan yuk biar kakak seneng deh, hehe” Ucap shilla dengan ceria sambil
menggandeng tangan Rio untuk menuju ke dapur.
Mereka pun pergi ke dapur untuk
menyantap makan malam dengan berbagai obrolan yang diselingi dengan tawa renyah
yang menghiasi kesunyian malam mereka.
Yah Shilla dan Rio adalah kakak beradik
namun mereka bukan kakak adik kandung.
Sejak kecil shilla sudah hidup di panti namun ia tidak betah tinggal
disana, baginya hidup dipanti itu seperti narapidana yang selalu terpenjara
hidupnya, tidak bisa merasakan betapa luasnya dunia ini sehingga ia mencoba
beberapa kali kabur dan setelah berkali kali gagal kabur kini ia berhasil kabur
dan akhirnya ia bertemu dengan Rio. Rio yang baru saja ditinggal pergi oleh
Ibunya. Ibunya meninggalkan Rio dengan mengatakan bahwa ia akan membelikan Rio
sebuah mainan yang besar agar Rio dapat bermain seperti anak anak lainnya.
Namun apa yang terjadi berhari hari Rio menunggu ibunya di Terminal namun
ibunya tidak kunjung datang. Dan akhirnya Rio memilih untuk sadar bahwa ibunya
takkan pernah datang lagi untuk menemuinya. Ia berusaha setegar mungkin
menghadapi kerasnya hidup di kota. Ketika itu ia masih seorang bocah yang
sedang terlihat berusaha menghidupi dirinya sendiri. Bekerja siang dan malam,
mengamen, mengemis, mencopet bahkan pernah ia lakukan demi mendapatkan sesuap
nasi. Ia tak pernah memikirkan bagaimana kehidupannya dimasa mendatang. Entah
apa cita citanya ia pun tak tahu. Sampai seseorang datang di kehidupannya.
Seseorang yang memberi ia sedikit harapan untuk lebih berubah lebih baik lagi.
Malam itu ia melihat ada gadis
kecil yang menangis di depan emperan sebuah toko.
“Hiksss..Hikksss…Shilla ada
dimana ini? Shilla mau pulang.. Hiks,.. “ Tangis si gadis polo situ
“Adek yang cantik kamu ngapain
malam malam sendirian disini? Mama papa kamu dimana?” Ucap Rio yang masih polos
saat itu
“Mama papa Shilla udah gada, Aku
kabur dari panti asuhan sekarang aku gatau ada dimana Hikksss hiksss..” Ujar
shilla sambil menangis
“Oh yaudah kalo gitu kita sama
donk, mama kakak juga ninggalin kakak di situ” Ujar Rio sambil menunjuk kea rah
bangku yang ada di terminal tersebut.
Shilla memandang Rio dengan
seksama. Ia tak tahu harus berkata apalagi. Ia sekarang merasa bersalah karena
membuat orang lain merasa bersedih
“Oh gitu ya kak, ya udah kakak
jangan ikut sedih donk, kan Shilla jadi gak enak”
“ Hahaha kamu lucu deh pede
banget sih aku sedih karena hal kaya gini” Ucapnya dengan nada perlahan
“Ya udah sekarang kamu tinggal
sama kakak aja, ya walaupun rumah kakak tidak sebesar rumah rumah yang disana”
Ucap Rio sambil menunjuk ke sebuah pemukiman rumah yang cukup bagus rumahnya.
“Mau kok kak, Aku mau tinggal
sama kakak. Tapi kak…”
“Tapi apa?”
“Shilla gak punya uang untuk
bayar sewa tinggal dirumah kakak, uang shilla tinggal segini” Ujar shilla
sambil menunjukkan uang selembar lima ribuan pada rio dan bermaksud
menyerahkannya pada Rio
“Hahahah kamu lucu banget deh,
siapa juga yang mau minta uang sewa dari kamu. Pokoknya gratis deh. Biaya
makannya juga gratis deh. Asal…” Ucap Rio sambil tertawa melihat kepolosan
Shilla
“Asal apa kakkk?” Ucap shilla
penasaran
“Asal kamu mau bantu bantu
beresin rumah, hehehe” Ucap rio sambil meringis
“Oke deh kakkk! Makasih ya kakkk!
Pokoknya pekerjaan rumah pasti beres deh ntar sama shilla, kalo bisa sampe
rumah kakak kinclong semua deh,hehe” Ucap Shilla sambil memeluk Rio dengan
senang.
Semenjak kejadian itu Rio sudah
menganggap Shilla seperti adiknya sendiri. Begitu juga dengan Shilla. Rio yang
sangat perhatian padanya sehingga Shilla menganggap Rio sebagai kakaknya
sekaligus pengganti orang tuanya. Karena hanya Riolah yang dimiliki shilla satu
satunya sebelum akhirnya ia menemukan seseorang cowok yang berhasil meluluhkan
hatinya, namun ternyata hati tidak sesuai dan tidak berpihak pada kenyataan
yang akan terjadi”
∞QuotesShivers∞
“Kak kok tumben udah bangun?
Biasanya jam segini masih pules tuh kaya kebo, lebih parah dari kebo malah”
Ucap Shilla yang melihat kakaknya Rio sudah terlihat rapi dengan memakai jas
lengkap seperti orang yang ingin melamar kerja.
“Iya nih Shill, hari ini kakak
mau ngelamar pekerjaan, doain kakak yah supaya kakak diterima trus hidup kita
berubah gak kaya gini mulu” Ucap rio sambil membenarkan dasi yang ia pakai
“Tapi kan kakak juga kuliah?
Terus kuliah kakak gimana?” Ucap Shilla dengan nada cemas
“Itumah gampang soal kuliah kakak
udah ijin shill, sekarang masalah kamu lebih penting sekarang kamu kan udah mau
masuk SMA jadi pengeluaran kita pasti akan lebih banyak lagian kasian kamunya
daripada nanti berhenti ditengah jalan karena kita sudah kehabisan biaya
gimana? “ Ucap Rio dengan pelan dibagian akhirnya
“Tapi kan kak Shilla gak mau kalo
kakak harus ngorbanin kuliah kakak hanya karena ini, Shilla gak mau nanti
impian kakak terputus hanya karena kakak putus kuliah, pokoknya shilla gak mau
kakak berhenti kuliah” Ujar shilla dengan setengah emosi, air mata sudah
terlihat membendung dan mengalir begitu saja.
Kemudian mereka diam seketika.
Hening. Rio bingung harus menjawab apa. Begitu juga dengan Shilla yang
sepertinya masih kaget dengan keputusan yang hendak diambil oleh Rio. Ia tidak
ingin melihat kakaknya putus kuliah hanya karena dirinya.
∞QuotesShivers∞
“ Itu dia shill, impian kakak itu
hanya satu kakak hanya ingin membahagiakan kamu saja, kakak gak mau kamu sedih
shill, kakak hanya ingin melihat kamu tersenyum tanpa ada beban apapun
terlintas dipikiran kamu, soal kuliah pasti kakak akan melanjutkannya kok,
cuman yah untuk sekarang ekonomi kita memang lagi buruk shill, kakak nggak mau
ngeliat kamu juga jadi terbebani oleh semua ini” Ucap rio sambil mengelus pipi
shilla dan mengusap air mata shilla.
“Kakak hanya ingin melakukan yang
terbaik untuk kamu Shill, karena kamu cuman satu satunya harta benda kakak yang
kakak miliki. Kita udah bersama selama 10 tahun. Kakak udah anggep kamu kaya
adek kandung kakak sendiri. Maka dari itu kakak juga ingin memberikan yang
terbaik buat kamu. ” Ucap rio dengan perlahan agar shilla memahami perkataan Rio
dengan baik.
“Biarkan kali ini kakak yang
memilih apa yang terbaik untuk kakak dan kamu saat ini ya? Kakak cuman pengin
hidup kita maju tidak terus menerus seperti ini” Ucap Rio sambil memandang
Shilla untuk melihat apa jawaban dari Shilla.
Namun Shilla tetap diam, Rio
sudah tertunduk lemas. Ia masih bingung harus bagaimana lagi ia akan meyakinkan
adiknya itu.
“Tapi jangan lama lama ya kak berhenti
kuliahnya?” Ujar shilla mengulas senyum di bibirnya itu sambil menatap mata rio
“Iya janji deh” Ujar rio sambil
tersenyum dan mengacak acak rambut adiknya itu.
“Udah mandi sana, bau iler lo
shill, udah gede kok masih ngences sih, haha” Ujar rio sambil tertawa lepas.
“Ih nyebelin deh, enak aja aku
dibilang bau iler kakak kali yang gitu” Ujar shilla membalas perkataan Rio
“ Yeee, enak aja masa seorang Rio
yang tampan kaya gini ileran? Mau ditaruh dimana tuh muka gue? “Ujar Rio sambil
bercanda
“Ditaruh dikolong tempat tidur,
weeks” Ujar Shilla sambil menjulurkan lidah kearah Rio sambil tertawa dan
kemudian ia berlari kecil menuju kamar mandi. Rio yang melihat hal itu hanya
bisa menggeleng gelenggkan kepalanya. Tidak terasa gadis yang bersamanya selama
10 tahun itu kini sudah menjadi gadis yang dewasa cantik. Laksana seperti bunga
desa yang sudah mekar dan membuat banyak orang meliriknya. Namun ada kegundahan
yang terjadi di hati Rio juga saat itu.
Bersambung
Kritik & Saran
boleh mention @Quotesshivers
No comments:
Post a Comment