“Antara Cinta, Materi dan Pengorbanan”
Malam berlalu begitu cepatnya
sekarang pagi hari datang kembali. Matahari kembali menampakkan sinarnya.
Kemarin telah berlalu kini hari baru ia harus hadapi kembali.
“Vi, yakin lo ini sekolahnya?”
Ujar shilla sambil terus menatap gedung megah yang ada didepannya itu
“Iya Shil”
Setelah mereka melakukan
administrasi pembayaran pertama mereka segera melihat lihat ke sekeliling
sekolah. Luas sekolah itu emang tak terbatas. Mereka cukup beruntung untuk
berada disini.
Tin … tinn
Terdengar suara klakson mobil
yang ternyata berada didepan Sivia. Shilla kaget mendengarnya dan seketika ia
melihat Sivia telah terjatuh tersungkur ke belakang.
“Heh kalo mau jalan liat liat
donk, lo kagak punya mata ya” Ucap seseorang yang keluar dari dalam mobil
“Sory gue gak sengaja” Ujar Sivia
sambil mencoba berdiri dibantu oleh Shilla
“Sory sory mobil gue jadi lecet
tuh” Ujar si pemilik mobil itu
“Iya maaf yah, gue ngaku gue
salah” Ujar sivia sambil mencoba mengulurkan tangannya untuk minta maaf
“Apaa? Maaf enak aja lo minta
maaf setelah lo ngusakin barang orang” Ujar si pemilik mobil itu dengan membentak
sivia dengan keras
“Eh elo lo ga usah ngebentak gitu
juga kali. Jelas jelas dia udah minta maaf” Shilla kemudian berbicara karena
tidak terima sahabatnya diperlakukan begitu saja
“Elo siapa sih? Gue gada urusan
sama elo kenapa jadi lo yang sewot?”
“Ya urusan dia berarti urusan
gue. Dia temen gue itu juga berarti gue berhak ngebela temen gue dari cowo kaya
lu” Ucap shilla dengan kasar
∞QuotesShivers∞
“Akhirnya kita selesai mendaftar!
Kita sekarang jadi anak SMA donk cakk? haha” Ify tersenyum senang melihat
kertas yang menyatakan bahwa ia diterima disekolah itu. Sedangkan cakka yang
bersama ify hanya focus mendengar beberapa anak yang bercerita ada keributan di
halaman depan. Segera ia menyeret ify untuk ke halaman depan
“Cakkk, kita mo kemana sih,
kenapa lo nyeret nyeret gue begini, gue bisa jalan sendiri kok” Ujar ify sambil
mencoba melepaskan genggaman tangan cakka
“Udah lo diem dulu fy, ikut aja
sama gue”
Ify pun langsung mengangguk dan menuruti
perkataan cakka
“Ada apa sih Ray?” Ucap cakka yang datang bersama
ify ke halaman depan sekolah
“Itu tuh liat” Ray kemudian
menunjuk kea rah dua cewek yang sedang berhadapan dengan seorang cowok
“Gue mau kesana” Ujar Ify yang
langsung berlari ke arah yang ditunjuk oleh ify
“Fy lo mo ngapain kesitu”
“Udah lo tenang aja” Ify pun
berlari kesitu dan diikuti oleh cakka dan Ray
“Vin ada apa ini? Mereka kenapa?
“ Ucap ify pada si pemilik mobil tadi itu
“Liat nih gara gara nih cewe
mobil gue jadi lecet gini” Ujar si pemilik mobil tersebut
“Yee, elonya gitu aja dibilang
lecet, culun banget lo, itumah bukan lecet, emang mobil lo yang jelek kaya gitu
kali” Ujar Shilla dengan ceplos
“Apa elo bilang mobil gue jelek?
Lo gak liat ini keluaran terbaru! Ini aja terbatas di Indonesia. Emang lo punya
gitu? Mana mungkin” Ujar si pemilik mobil itu dengan nada menghina
“Eh songong banget lo ya, baru
mobil gitu aja belagu loh” Ujar shilla kembali dengan nada tidak terima dengan
perlakuan si pemilik mobil barusan
Cakka dan Ray hanya bingung
melihat mereka berdua yang sedang bertengkar sedangkan ify mencoba menenangkan
Alvin dan sivia terlihat berusaha membawa shilla agar pergi dari situ.
“Udahlah vin, kaya gini aja ga
usah sampe segininya. Lagian kan gak lecet lecet amat kok vin” Ujar ify
menengahi pertengkaran itu
“Iya vin gausah diladenin lah,
lagian keliatannya mereka ga sederajat sama elo, gausah diurusin lah vin” Ujar
Ray menyela pembicaraan ify
“Ray apa apaan sih elo. Kalo
ngomong dijaga ya” Ujar Ify marah. Ia tidak suka mendengar ada orang yang
dihina didepan matanya sendiri.
“Sory fy” Ujar Ray pelan
Sementara Alvin hanya merasa
jengkel. Jengkel karena ia merasa dipermalukan oleh cewek tadi. Ia pun pergi
dari situ kemudian diikuti oleh Cakka. Sedangkan ify dan Ray masih disitu, ify
mencoba meminta maaf kepada 2 gadis itu.
“Sory ya temen gue emang kaya
gitu, tapi sebenernya dia baik kok” Ujar ify
“Iya gapapa kok, itu tadi emang
gue yang salah” Jawab Sivia dengan senyuman
“Gue ify ini Ray temen gue” Ujar
ify sambil mengulurkan tangan ke mereka sedangkan Ray hanya tersenyum kecut
melihatnya
“Gue sivia dan ini Shilla” Ujar
sivia sambil membalas perkenalannya dengan Ify diikuti oleh Shilla
“Oh iya ngomong ngomong kalian
dari sekolah mana sih? Kok gue gak pernah ngelihat seragam sekolah kalian yah?
“ Ujar Ray pada Shilla dan Sivia itu
“ Kita dari SMP XXXXXXXXX” Jawab
sivia
“Dimana tuh? Kok gue baru dengar
yah? “ Kata ify
“Di pinggir Jakarta jauh dari
sini” Ucap sivia sedangkan shilla enggan berkomentar apa apa karena ia merasa
jengkel .
“Oh pantesan” Ujar ify.
∞QuotesShivers∞
“Hari ini hari pertama gue maasuk
sekolah, semoga hari ini menjadi hari yang menyenangkan bagi gue! Semangat
Shilla”
Begitulah tulisan yang tertera di
diary shilla pagi ini, tidak terasa sekarang ia sudah memakai seragam SMA itu
artinya sekarang dia bukan anak SMP lagi, dia sudah bisa bersikap dewasa tidak
berpikir secara ke kanak kanakan lagi dan sudah bisa memilah mana yang baik dan
mana yang buruk baginya.
Bersambung…
Kritik
dan saran boleh mention ke @Quotesshivers kok ;)
No comments:
Post a Comment